blog-image

Kota Mojokerto - Bagian Perekonomian Pemerintah Kota Mojokerto mengadakan kegiatan Sosialisasi Penggunaan Bahan Pengawet Berbahaya bagi para pelaku Usaha Makanan dan Minuman, Kamis (22/5), yang bertempat di Gedung Pertemuan Kelurahan Balongsari Jl. Empunala No. 22 Mojokerto.

Acara sosialisasi dibuka oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Suhartono, MM yang juga dihadiri Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan Drs. Budiman Sudijono, MM, Kabag Perekonomian Arifahjudin, SE, dengan melibatkan peserta antara lain: produsen makanan dan minuman (pentol celup, bakso, tahu, lontong, krupuk, lemon), penjual makanan di sekitar sekolahan SD, SLTP, SLTA, juru masak hotel/losmen, restoran, kafe serta ibu-ibu konsumen makanan dan minuman.

Di tengah padatnya kegiatan Walikota Mojokerto, dalam sambutannya sempat mengajak bangkit kepada para wirausaha. Bangkit dalam pengertian semangat, cita-cita serta usaha. Dengan adanya wirausaha dapat mengurangi pengangguran di kota Mojokerto. Karena Walikota percaya masyarakat Mojokerto memiliki karakter yang terampil. “Tidak mungkin semua warga jadi PNS, siapa yang jadi wirausaha,” kata Walikota.

Walikota juga menyatakan senang dengan kegiatan ini karena bisa bertatap muka dengan para wirausaha pemula dan nara sumber karena bisa saling memberikan informasi serta pengalaman. “Tidak ada kata orang yang tidak bisa, yang penting semangat!”

 “Saya senang blak-blakan/nyata dan tidak senang dengan rekayasa. Saya tidak rela jika ada warga kota Mojokerto menjadi TKW, karena TKW sama dengan budak. Lebih baik jadi Wirausaha,” jelas Walikota.  Walikota juga berharap kepada para pedagang agar bisa memilih dan memilih bahan makanan. Jangan mencari untung besar tetapi sesaat. Mulai hari ini bangkit dan bangkitlah untuk mempersembahkan yang baik untuk konsumennya, memberi makanan yang baik dan halal sehingga bisa menjadi pengusaha yang dikenal pembelinya,” harap Walikota. (Rr, AH - Humas)