blog-image

KOTA MOJOKERTO - Hari Kebangkitan Nasional ke-100 Tahun 2008 dilaksanakan serentak di seluruh penjuru tanah air Indonesia pada hari Rabu (21/5). Dengan ikrar “INDONESIA BISA!” yang dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengiringi peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 100 Tahun 2008.

Dengan mengambil tema “DENGAN SEMANGAT 100 TAHUN KEBANGKITAN NASIONAL KITA TINGKATKAN KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA MENUJU INDONESIA YANG DAMAI, ADIL, DEMOKRATIS, DAN SEJAHTERA”,  Upacara peringatan Harkitnas di Kota Mojokerto telah dilaksanakan penuh khidmat dalam upacara bendera pada hari Selasa (21/5) bertempat di halaman Kantor Pemerintah Kota Mojokerto Jalan Gajah Mada 145 dengan Inspektur Upacara Walikota Mojokerto, Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM.

Upacara bendera tersebut diikuti berbagai komponen diantaranya TNI / POLRI, Kepala Sekolah dan para guru, KORPRI, Siswa SLTA dan SLTP serta Pramuka. Tampak hadir pula jajaran Muspida Mojokerto, Wakil Walikota Mojokerto, Sekda, jajaran pejabat Eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto serta kelompok paduan suara guru-guru.

         Dalam kesempatan tersebut, Walikota membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengulas tentang keberhasilan bangsa Indonesia dalam mengatasi berbagai hambatan dan tantangan yang semakin kompleks baik yang terjadi saat lalu maupun saat sekarang ini.

         Dalam sambutannya, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyampaikan rasa hormat, terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pendiri dan pejuang bangsa yang telah mengantarkan kita semua ke tingkat kehidupan bangsa yang semakin maju dewasa ini. Dalam kurun waktu 100 tahun sejak berdirinya “BOEDI OETOMO“ tahun 1908 hingga 2008 bangsa kita adalah “BANGSA YANG BISA!” Bisa mengubah nasib, bisa bersatu, bisa mengusir penjajah, bisa meraih dan mempertahankan kemerdekaan, dan bisa mengatasi berbagai tantangan sejarah. “Ke-bisaan “ tersebut karena di dukung rasa bersatu seluruh rakyat Indonesia  sebagai  saudara senasib dan sepenanggungan, sehingga memunculkan   rasa  “Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul “.

          Untuk melangkah ke depan, menuju negara maju dan unggul ada tiga syarat fundamental yang harus dibangun dan dimiliki bangsa Indonesia yakni : harus mampu menjaga dan memperkuat kemandirian, harus memiliki daya saing yang makin tinggi dalam era globalisasi dan mampu membangun dan memiliki peradaban bangsa yang mulia. Dalam akhir sambutannya, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia tetap optimis menatap masa depan.

Usai pelaksanaan upacara, Walikota Mojokerto menyerahkan secara simbolis Uang Penghargaan Pensiun dan Tali Asih Pemerintah Kota Mojokerto bulan Mei tahun 2008 kepada 6 orang yaitu : 1) Achmad Tohari,  masa kerja 33 tahun, dari Kelurahan Kedundung, 2) Christian Gun Pranowo, SH, masa kerja 32 tahun dari Disperindag dan Penanaman Modal, 3) Disjon Hari Soesanto, masa kerja 28 tahun, dari Dinas LLAJ, 4) Solikin, masa kerja 20 tahun, Dinas Kesehatan, 5) CH. Sri Pantes (Almarhumah), masa kerja 28 tahun, Dinas Pendapatan, 6) Suwadji, masa kerja 19 tahun, Dinas P & K Kota Mojokerto. (AH/Rr - Humas