blog-image

KOTA MOJOKERTO -  Sekitar 100 orang Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Mojokerto mendapatkan sosialisasi tentang keterampilan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian, Senin (12/5) di Gedung PKK Kota Mojokerto Jalan Hayam Wuruk dengan dihadiri Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto Hj. Ninis Suyitno dan Pengurus Darma Wanita Persatuan Kota Mojokerto.

Menurut Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Mojokerto Hj. Ninis Suyitno, selain menyampaikan tentang kedisiplinan berseragam, dalam sosialisasi ini juga menjelaskan tentang kegiatan DWP Kota Mojokerto menyambut HUT Kota Mojokerto mengadakan lomba merias untuk waria, lomba karaoke menyambut HUT Kemerdekaan RI. Disamping DWP Kota Mojokerto setelah menerima sosialisasi ini dapatnya menerapkan ilmu yang diperolehnya karena dengan membekali sosialisasi tambah jiwa mandiri, yang pada akhirnya bisa memberi rangsangan DWP untuk menciptakan lapangan kerja secara mandiri,” harap Ninis.   

Adapun tujuan dari kegiatan sosialisasi ini untuk meningkatkan wawasan dan meningkatkan kemampuan jiwa wirausaha bagi anggotanya, juga dengan kegiatan ini anggota DWP Kota Mojokerto yang sudah berwirausaha dapat mengatasi permasalahan dalam menghadapi tantangan persaingan yang semakin global.

Dr. Ludi Wisnu Wardana sebagai narasumber dari Universitas Negeri Malang menyampaikan materi tentang ketrampilan untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian. Dari materi tersebut dapat dijelaskan bahwa negara Indonesia yang belum maju perekonomiannya dikarenakan masih kurang mematuhi prinsip-prinsip dasar kehidupan diantaranya etika, kejujuran, bertanggungjawab, hormat pada aturan dan hukum masyarakat, hormat pada hak orang, cinta pada pekerjaan, mau bekerja keras dan tepat waktu. Supaya bisa maju kita boleh meniru kiat-kiat bisnis yang berhasil antara lain menikmati kesibukan yang bisa menimbulkan profesi serta bekerja dengan senang, apabila mendapat tantangan.

Dalam kesempatan tersebut DWP Kota Mojokerto juga mendapat penjelasan tentang masalah penanggulangan kanker yang disampaikan oleh Drs. Budi Bachtiar dari Lembaga Penanggulangan Penyakit Kanker Indonesia. (Rr,Yuk - Humas)