blog-image


Lambannya realisasi bantuan biaya personal pendidikan untuk anak-anak yatim di Kota Mojokerto menuai reaksi dari kalangan dewan. Pasalnya program belum juga dijalankan padahal anggaran sudah lama disahkan. Bahkan saat ini perubahan anggaran keuangan (PAK) sudah akan dilakukan.

"Inikan program untuk anak yatim, kenapa ditunda-tunda. Seharusnya sejak dulu sudah bisa dijalankan sehingga sekarang kekurangan anggarannya bisa dipenuhi dari PAK," kata Cholid Firdaus, Sekretaris Komisi I DPRD Kota Mojokerto.

Karena saat ini anggaran untuk program tersebut hanya dialokasikan senilai Rp 500 juta. Sehingga ada peluang terjadi kekurangan anggaran. "Tapi kalau data anak yatimnya saja belum ada bagaimana semua itu dirumuskan," terangnya.

Untuk itu ia berharap program segera dilaksanakan. Tanpa menunda-nunda lagi. "Anggaran didok akhir Nopember 2007. Seharusnya program sudah bisa jalan Pebruari," jelasnya.

Sekretaris Komisi III (pendidikan dan kesra) Ivan Syahrudi juga menyampaikan hal serupa. "Sampai sekarangpun data sasarannya kita belum tahu. Lantas kapan program dilaksanakan. Sepertinya kok tidak ada keseriusan sama sekali," tegasnya.

Pasalnya, dewan berharap data benar-benar transparan. Sehingga tidak ada data anak yatim yang fiktif apalagi penuh manipulasi. "Ini persoalan anak yatim. Saya berharap benar-benar tepat sasaran. Untuk itu kita juga perlu tahu datanya agar bisa turut melakukan kroscek," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkessos) Suudiyah mengatakan saat ini program untuk anak yatim tersebut memang belum dapat dicairkan. Lantaran masih dalam tahap pendataan. "Pendataan sebenarnya sudah selesai. Tapi banyak data susulan. Karena itu sekarang kita batasi paling akhir hingga 17 Mei," jelasnya.

Koreksi untuk data susulan itu sendiri dilakukan secara selektif. Dengan melihat surat tanda kematian orang tua dari kelurahan. "Semua kita lakukan secara selektif. Untuk menghindari adanya data fiktif. Dan kita pastikan tidak ada manipulasi data," jelasnya.

Jika memang dewan menginginkan, ia juga siap menyerahkan data-data tersebut ke dewan. Sampai saat ini, data anak yatim yang masuk telah mencapai 700 anak.

Terkait pencairan, ia mengaku menunggu momentum yang tepat. Yakni jelang tahun ajaran. "Pencairan akan kita laksanakan Mei, Juni dan Juli," bebernya.

Bantuan personal itu sendiri nantinya anak diberikan dalam bentuk uang tunai dan barang. Yakni uang Rp 750 dan tas plus seragam sekolah. "Kita juga pastikan saat PAK kita sudah memasukkan usulan bila memang ada kekurangan anggaran," tegasnya. (jif)

Sumber       :     Radar Mojokerto