blog-image

KOTA MOJOKERTO - Wakil Walikota Mojokerto Hendro Suwono, SH, CN, M.Hum membuka acara pembinaan bagi operator Boiler yang bertempat di Rumah Makan Jimbaran Jl. Raya By Pass Mojokerto Selasa (6/5). Acara yang bertajuk Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bagi Operator Boiler ini diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Mojokerto dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan bagi operator boiler/ketel uap.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Mojokerto, Juno Ali Indrodjoyo, SH, MBA, dalam laporannya menyampaikan bahwa acara pembinaan ini diikuti 15 peserta yang terdiri dari: PT. Bumi Indo: 7 orang, PT. Inti Dragon: 6 orang, PT Bokormas: 1 orang, PT Grista Agung: 1 orang, dengan narasumber dari PT. Jatim Asspek Nusantara Surabaya. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 6 sampai dengan 10 Mei 2008 di Rumah Makan Jimbaran Mojokerto.

Materi yang akan disampaikan kepada para peserta operator antara lain: Peraturan Perundang-undangan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3). Metode dalam pembinaan ini berupa diskusi, evaluasi serta peninjauan lokasi (studi banding).

Hendro Suwono dalam sambutan tertulis Walikota menjelaskan, “Pemerintah kota Mojokerto melalui Dinas Tenaga Kerja menyelenggarakan acara ini dalam rangka mewujudkan pelaksanaan k-3 yang optimal, mengangkat harkat dan martabat para tenaga kerja. Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim narasumber dari PT. Jatim Asspek Nusantara Surabaya, semoga apa yang akan disampaikan nanti dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi operator boiler / ketel uap yang mengikuti pembinaan ini.”

“Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, akan tetapi juga tanggungjawab pengusaha maupun pekerja yang secara langsung memahami sifat, kondisi serta karakter tempat kerja yang kemungkinan dapat membawa resiko kecelakaan kerja antara lain: kebakaran, ledakan, maupun penyakit akibat kerja, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kerugian harta benda, korban manusia dan terhentinya proses produksi,” tambahnya.

Mengakhiri sambutannya Hendro berharap dengan adanya kegiatan pembinaan ini, para operator boiler / ketel uap dapat meningkatkan kualitas kerjanya sekaligus kesempatan ini dapat digunakan untuk saling bertukar pikiran baik dengan sesama peserta maupun dengan narasumber. dengan demikian kecelakaan kerja yang mungkin akan terjadi dapat diantisipasi dan dihindari.” (Rr, AH - Humas)