Rakerda Program Kb Dan Ks
  • Post by humas on 27 March 2008
blog-image

KOTA MOJOKERTO - Sebagai salah satu upaya membangun masyarakat kota Mojokerto menggalakkan pelaksanaan program KB-KS, maka Dinas KB-KS Kota Mojokerto mengadakan rapat kerja Kamis (27/3) di Aula Depag Kota Mojokerto. Acara dibuka oleh Asisten Administrasi Umum dan Pembangunan Drs. Budiman Sudijono, MM mewakili Walikota Mojokerto dengan dihadiri 75 orang yang terdiri dari Kepala Dinas/Instansi, Camat, Lurah, Ormas, pimpinan Klinik KB, PKB. Pengarahan diberikan oleh Kepala BKKBN Propinsi Jawa Timur.
 
Walikota Mojokerto dalam sambutan tertulisnya berharap dengan adanya forum ini dapat berdialog secara lebih intens untuk dapat menyepakati rumusan-rumusan baru tentang strategi dan arah kegiatan sesuai dengan kondisi dan permasalahan kependudukan di kota Mojokerto. Kepada seluruh instansi pemerintah, swasta maupun institusi sosial kemasyarakatan untuk meningkatkan kinerja dan keseriusan dalam penanganan program KB yang telah ditetapkan dan dilaksanakan secara terpadu, sinergi sehingga menjadi satu kesatuan gerak dalam menangani kondisi yang berkembang saat ini utamanya penurunan kualitas masyarakat.
 
Dalam laporan yang disampaikan Kepala Dinas KB-KS Drs. Edi suyanto, M.Si mengatakan bahwa tujuan diadakan Raker ini adalah untuk mengetahui hasil kinerja Program KB-KS di Kota Mojokerto, mengetahui rencana kegiatan program KB-KS tahun 2008 serta mengetahui sistem pelayanan prima bagian pelayanan kontrasepsi yang dilakukan oleh Dinas KB-KS dan Dinas Kesehatan. Dalam rapat kerja ini disampaikan evaluasi program KB-KS tahun 2007, sosialisasi program KB-KS tahun 2008, pelayanan prima kontrasepsi, serta diskusi oleh para peserta serta narasumber.
 
Pelaksanaan program KB di kota Mojokerto dari tahun ke tahun sudah cukup berhasil tapi masih perlu ditingkatkatkan terus secara dinamis karena program KB mempunyai siklus yang luar biasa. “Kalau KB berhasil kesejahteraan meningkat, angka kriminalitas turun, angka kemiskinan bisa ditekan. Maka seluruhnya tak lepas dari tugas Lurah, RT, RW tidak kalah pentingnya untuk mensukseskan program KB.
 
Jika dilihat dari luas wilayah jumlah penduduk termasuk kota kecil dan terpadat (6.758 jiwa/ km2). Permasalahan lain kota Mojokerto adalah kota dagang, kota industri dan kota pendidikan serta fasilitas-fasilitas masyarakat lebih bagus (santunan kematian, raskin, askeskin, dan lain-lain). Orang berbondong-bondong menuju kota sehingga laju pertumbuhan penduduk dan dinamika penduduk akan tinggi, maka akan muncul kesulitan-kesulitan yang lain. Apabila tidak dibarengi peningkatan kualitas dan pengendalian penduduk (program KB) maka akan terjadi permasalahan kependudukan yang amat gawat, rumah semakin padat, jalan terasa semakin sempit, tetapi lahan tidak bertambah maka akan muncul permasalahan-permasalahan yang akan mengacaukan ketentraman kehidupan masyarakat baik yang skala kecil maupun skala besar. (Rr/Yuk-Humas)