Tinggi, Masuk Klb
  • Post by kota on 08 February 2008
blog-image

 

 Jumlah Penderita DBD
MOJOKERTO - Meskipun hanya ditemukan sebanyak 8 penderita, namun Kota Mojokerto dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) demam berdarah dengue. Hal ini karena, meningkatnya jumlah penderita dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 33 kejadian selama setahun.

"Jumlah tersebut dianggap tinggi. Karena ada peningkatan kasus yang signifikan, maka dapat dikata sebagai KLB," ungkap dr Ambar Sutrisno, kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto.

Lebih lanjut dr Ambar menjelaskan, jumlah penderita DBD tersebut sebanyak 6 orang tercatat pada Januari lalu, sedangkan 2 penderita lainnya tercatat pada minggu pertama Februari. Selain itu, ungkap dr Ambar, pasien DBD tersebut lebih banyak dari dua kelurahan. Yaitu di Kelurahan Magersari dan Kelurahan Wates. Sedangkan penderitanya mayoritas orang dewasa yang bekerja di luar kota.

"Karena tahun sebelumnya tidak ada kasus, dan kejadiannya cukup tinggi, maka kasus ini kami nyatakan KLB," ungkap dr Ambar.

dr Ambar menjelaskan, sebuah penyakit dinyatakan KLB apabila ada peningkatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kasus sebelumnya. Atau, apabila sebelumnya tidak pernah ada kejadian kasus serupa di wilayah tersebut.

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 33 kasus dalam setahun, maka jumlah ini cukup tinggi. Sebab, tahun 2007 lalu per bulan rata-rata ada 2-3 kasus. "Sedangkan tahun ini, lima minggu saja sudah 8 penderita," kata dr Ambar lagi.

Sebagian besar, ujar dr Ambar, para penderita ini terserang virus DBD ketika mereka bekerja di luar kota. Sebab, setiap pagi hingga siang ketika nyamuk Aides aigepty yang menularkan virus ini beraksi, mereka tidak berada di tempat kerjanya. "Bukannya mencari pembelaan, namun berdasarkan penyelidikan epidemologi (PE) menunjukkan bahwa mereka tertular DBD ini dari luar kota," ujar dr Ambar lagi.

Hasil PE ini juga ditunjang dengan minimnya angka jentik nyamuk berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan para kader jumantik. Angka bebas jentik di dua kelurahan tersebut menunjukkan 95 persen bebas jentik.

Meskipun demikian, ujar dr Ambar, pihaknya tetap melakukan fogging atau pengasapan. Selain untuk membunuh nyamuk dewasa, juga untuk memberikan efek shock therapy kepada masyarakat yang di lingkungannya ada penderita DBD. "Agar masyarakat tidak resah, dan kami segera memberikan tindakan," ungkap dr Ambar lagi.

Ambar juga mengingatkan kepada masyarakat untuk terus mewaspadai penyakit ini. Dia memprediksi, kejadian DBD yang cukup tinggi ini akan terus berlangsung hingga April mendatang. Sepanjang musim hujan. "Bisa jadi nanti sampai April kejadian ini akan terus meningkat," kata dr Ambar. (in/nk)

Sumber        :       Radar Mojokerto