Kh Muthoharun Afif Pimpin Mui Kota
  • Post by kota on 08 February 2008
blog-image

 

KH Muthoharrun Afif akhirnya terpilih menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mojokerto periode 2008-2012. Pada pemilihan yang dilakukan kemarin di Pendapa Pemkot Mojokerto, Mutohharun mengungguli KH Faqih Utsman (Gus Faqih) ketua lama.

Dalam Musyawarah Daerah (Musda) MUI IV kemarin, hanya enam suara yang diperebutkan. Dua suara dari dua kecamatan yang ada. Dua suara dari pengurus MUI lama, dan dua suara lainnya masing-masing dari NU dan Muhammadiyah.

Saat pemilihan hanya terdapat dua calon yang bersaing. Yakni Gus Faqih dan KH Muthoharun Afif, pengasuh PP Sabilul Muttaqin. Pada kesempatan itu, Muthoharun unggul dengan mengoleksi empat suara. Hingga secara langsung dia ditetapkan sebagai ketua MUI yang baru.

Dalam sambutannya Muthoharun menegaskan akan menjalankan program yang telah disusun sebaik-baiknya. Serta, menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan penuh tanggung jawab.

Sementara itu, KH Faqih Utsman (Gus Faqih), pengasuh PP Nurul Huda yang juga Rois Syuriyah PCNU Kota Mojokerto berharap, MUI semakin memprioritaskan upaya mempererat kerukunan antarumat beragama. Utamanya menjelang pelaksanaan dua perhelatan besar yang berpotensi mencabik-cabik kerukunan antarumat beragama. Yakni Pemilihan Gubernur (Pilgub) Juli 2008 dan Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Desember 2008. "Selain itu, MUI harus benar-benar netral dalam dua even tersebut," ucapnya usai Musda kemarin.

Pesan tersebut dia sampaikan sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya ulama yang terjun dalam politik praktis. Sehingga, meninggalkan fungsi ulama untuk mengayomi seluruh lapisan masyarakat tanpa pandang bulu dan tanpa mengejar pamrih. Apalagi, kini juga mulai marak fenomena ulama yang memanfaatkan organisasi nonpolitik sebagai kendaraan politik.

"MUI harus senantiasa netral dari kepentingan-kepentingan politik," terangnya. Ketua MUI periode 2003-2008 itu memandang perlu menyampaikan pesan tersebut, karena kini dirinya sudah tidak lagi menjabat.

Usai pemilihan fomatur, langsung melengkapi kepengurusan. Pada kepengurusan itu ketua umum dibantu lima ketua. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya empat ketua. Ketua terakhir yang baru diplot dalam periode ini dijabat oleh Hj Nunik Mahmunah yang membidangi perempuan.

Sebelumnya, dalam sambutan pembukaannya Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono menekankan agar pengurus menyusun program sebaik-baiknya. Terutama untuk menanggulangi degradasi moral para remaja dan meningkatkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Guna mencegah semua bentuk kemungkaran yang berpotensi memecah belah kerukunan umat. (jif/yr)

Sumber     :      Radar Mojokerto