Kenaikan Dalam Hitungan Jam
  • Post by Kota on 01 February 2008
blog-image

 Pembeli Minyak Goreng Turun
MOJOKERTO - Kenaikan minyak goreng di pasaran mencapai taraf tinggi kemarin. Kenaikan ternyata tidak berselang satu atau dua hari. Sebaliknya, kenaikan tersebut terjadi dalam hitungan jam, karena sehari bisa terjadi dua atau tiga kali kenaikan.

"Ini benar-benar kami rasakan sebagai penjual. Masak sehari bisa naik dua kali lebih," kata Nirmala, penjual prancangan di Jl Brawijaya. Ia mengungkapkan, untuk migor curah selama ini dijual Rp 9 ribu per Kg. Namun, sore harinya harga tersebut bisa menjadi Rp 9.300 per Kg. Besoknya lagi harga tersebut bervariatif dan mengalami fluktuasi.

Meskipun demikian, pihaknya berusaha untuk tidak sekaligus menaikkan harga jual minyak goreng tersebut. Pasalnya, dengan kenaikan yang ada selama lebih dari seminggu ini jumlah pembeli mengalami penurunan. "Mungkin daya beli masyarakat mengalami penurunan ya," ujarnya.

Keputusan Nirmala untuk tidak serta merta menaikkan harga migor setiap kali ada kenaikan tersebut juga didasarkan pada kekhawatiran dirinya. Yakni, jangan sampai toko-toko yang lain ternyata tidak menaikkan harga migor meskipun ada kenaikan harga pada saat kulakan.

Tidak hanya di toko-toko kecil, di supermarket dan swalayan yang ada di Kota Mojokerto migor ternyata juga sepi pembeli. "Saya juga heran, apa ibu-ibu sekarang tidak masak dengan minyak goreng," ujar Mega, pemilik swalayan di Jl RA Basuni.

Sejauh ini dari pengamatan koran ini di lapangan, untuk minyak kemasan, harganya berkisar antara Rp 21 ribu hingga Rp 23 ribu untuk kemasan 2 liter reffile. Sedangkan, untuk yang kemasan 1 liter reffile harganya antara Rp 11 ribu sampai dengan Rp 12 ribu.

Kisaran harga ini bergantung pada merek migor kemasan tersebut. Selain itu juga bergantung pada kebijakan toko atau minimarket swalayan yang menjualnya. Sebab, ada pula minimarket yang berani banting harga dengan menjual minyak goreng kemasan 2 liter ini Rp 19 ribu. (in/yr)

Sumber        :        Radar Mojokerto