Terkatung-katung cukup lama, rencana peluncuran komuter Surabaya - Mojokerto (Sumo) bakal direalisasikan tahun ini. Rencananya, kereta yang akan memperlancar transportasi warga Mojokerto ke Surabaya atau sebaliknya itu dioperasikan April mendatang.

Sinyal itu diperoleh setelah adanya kepastian dari PT KAI dan Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Timur. Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono yang dimintai mengatakan, warga Kota Mojokerto siap menyambut pengoperasian komuter ini.

"Memang sudah ada kepastian dari Pt KAI, April mendatang komuter Sumo beroperasi," kata Gani. Menurutnya, jika beberapa kali tertunda, itu semata-mata alasan teknis, bukan lantaran faktor lain.

Lebih lanjut, wali kota menjelaskan, rangkaian gerbong KA komuter yang diuji itu berjumlah 10 gerbong yang terbagi menjadi dua train set (satu train set memiliki lima gerbong). Rencananya, n komuter Sumo melewati 10 stasiun dan dua halte.

Sepuluh stasiun diantaranya Stasiun Surabaya Kota, Gubeng, Wonokromo, Krian, Kedinding, Tarik, Bangsal, Mojokerto, Sedangkan dua halte yang dilalui adalah Kemendung (Sidoarjo) dan Kebonsari (Sidoarjo).

Tentang tarif KA komuter Sumo, kata Gani, penetapan besarnya masih dibahas dengan instansi terkait. "Tentu tidak mahal, bahkan kemungkinan lebih murah dari tarif KRD," imbuhnya.

Perbedaan antara KRD dengan Komuter Sumo ini terlihat pada hal jadwal operasional. Kalau Sumo memiliki jadwal lebih banyak dibandingkan dengan jadwal KRD atau Dhoho. Selain itu, komuter lebih memprioritaskan melayani kebutuhan masyarakat Mojokerto yang bekerja di Surabaya.

Sebelumnya, untuk membenahi fasilitas stasiun Kota Mojokerto, Pemkot Mojokerto mengalokasikan APBD senilai Rp 300 juta untuk pengaspalan jalan di area Stasiun Mojokerto sebagai salah satu prasyarat.

Keberadaan KA Sumo disambut baik warga Kota Mojokerto yang selama ini bekerja di Surabaya.

Dengan menggunakan KA, selain murah faktor keselamatan dan kepastian jam keberangkatan dapat diandalkan. "Setiap hari ratusan warga kota Mojokerto yang pasti akan menggunakan fasilitas komuter Sumo ini," ujar Rudi, seorang warga Kota Mojokerto. (yr)

Sumber          :        Radar  Mojokerto