Langka, Antre Minyak, Dijual Lagi
  • Post by Kota on 08 January 2008
blog-image


Kelangkaan minyak tanah masih terjadi di Kota Mojokerto. Kemarin, warga harus antre mendapatkan kebutuhan rumah tangga itu di sejumlah pangkalan. Bahkan, sejumlah pembeli kulakan dan dijual secara eceran untuk mendapatkan keuntungan.

Seperti terlihat di pangkalan minyak milik Mahfud Jl Brawijaya sekitar pukul 07.00 kemarin. Sejak pagi buta puluhan warga membawa jerigen besar antre membeli minyak. Mereka mengaku sabar mengatre lantaran di sejumlah agen dan pangkalan persediaan minyak tanah sudah habis.

"Saya biasanya beli di agen langganan, tapi kesemuanya masih tutup karena persediaannya habis," kata Agustin, warga Suratan yang kemarin turut antre di pangkalan Mahfud.

Agustin mengaku biasanya membeli minyak tanah pada agen di Jl HOS Cokroaminoto. Karena memang di tempat tersebut terdapat dua agen. Tetapi hingga kemarin persediaan minyak di dua agen tersebut sudah habis.

Selain di Cokroaminoto, agen di sejumlah tempat juga masih kehabisan stok. Diantaranya agen yang ada di Jl Gajah Mada. "Saya takut kehabisan, maka cari stok di sini," ungkapnya.

Kemarin Agustin memang hanya membeli 10 liter. Pasalnya, di rumah dia masih punya persediaan 30 liter. "Ini hanya untuk jaga-jaga saja," ungkapnya. Minyak yang dia beli tersebut tidak seluruhnya dipergunakan sendiri. Karena di rumahnya, Agustin juga menjual minyak tanah secara eceran. "Kalau hari biasa jual Rp 2.500 per liter, karena langka sekarang kita jual Rp 2.700 perliter," paparnya.

Agustin mengungkapkan bahwa harga baru itu baru dia terapkan dua pekan ini. Setelah minyak sulit di cari.

Hal senada diungkapkan Suyanto, warga Mentikan yang kemarin membeli 120 liter. "Tidak biasanya ada antrean sepanjang ini, ini baru terjadi sejak satu minggu, setelah minyak langka pada waktu mendekati tahun baru," ungkapnya.

Di tingkat eceran harga minyak memang mengalami lonjakan. Jika pada hari biasa dijual Rp 2.500 per liter, kini harganya lebih tinggi. Mulai dari Rp 2.700 hingga Rp 3.000 per liternya. "Kalau di sini sejak seminggu ini pengecernya jual Rp 2.800 per liter," kata Tunah, warga Kelurahan Pulorejo.

Mahfud, pemilik pangkalan mengaku beberapa hari terakhir antrean pembeli memang terus terjadi. "Sejak jelang tahun baru sampai sekarang antrean pembeli masih terus terjadi," ungkapnya. Jumlah pembeli juga terus meningkat. "Selain langganan, pembeli luar, sini (pembeli sekitar pangkalan, Red) juga banyak," ungkapnya.

Sehingga persediaan selalu habis dalam waktu singkat. "Rabu datang Jumat sudah habis, kemarin Sabtu datang siang nanti juga pasti sudah habis," bebernya. Meski demikian ia mengaku tidak menaikkan harga. Ia tetap menjual dengan harga lama Rp 2.250 perliternya. (jif/yr)

Sumber        :     Radar Mojokerto