Jumlah Pasien Diare Meningkat
  • Post by Kota on 19 December 2007
blog-image


Peningkatan pasien anak dengan gejala diare tidak hanya terjadi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Di RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto pasien diare mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Informasi yang diperoleh Radar Mojokerto di Ruang Flamboyan menunjukkan bulan Desember 2007 yang baru separo berlalu ini, jumlah pasien anak yang terserang diare mencapai 11 anak. Sedangkan, untuk bulan November, jumlah ini mencapai 23 pasien anak. "Memang, ada peningkatan," ujar Sumiati, bagian administrasi Ruang Rawat Inap Flamboyan. Ruang ini khusus menangani pasien anak.

Sedangkan, dibandingkan dengan bulan sebelumnya, angka pasien anak dengan gejala diare ini sangat minim. Yakni, hanya kurang dari 10 anak. Dan ini, sudah semacam siklus tahunan, ketika memasuki musim hujan jumlah penderita diare meningkat. Terutama anak-anak.

Tidak hanya pasien dengan gejala diare, penyakit demam berdarah dengue (DBD) juga menempati urutan kedua pasien anak yang dirawat di ruang ini. Untuk bulan Desember yang memasuki separo bulan ini tercatat ada 9 pasien rawat inap yang diduga karena gigitan nyamuk aides aegepty ini. Jumlah ini sama dengan bulan sebelumnya.

Uniknya, dari pasien yang ada ternyata tidak satu pun yang berasal dari Kota Mojokerto. Semuanya dari wilayah luar kota, baik dari Kabupaten Mojokerto maupun Kabupaten Jombang. Misalnya, pasien anak dengan nama Mega berasal dari Brangkal Sooko, Kastianingsih dari Mangelo Sooko, Ubet dari Berat Kulon Kemlagi, Lia Agustina, Juli dan Mahmud yang semuanya dari Kemlagi pula. Ada pula pasien dari Ngusikan Kabupaten Jombang dan Dawarblandong.

Kondisi ini juga sempat membuat kaget Sumiati. Karena selama ini, pihaknya tidak pernah membedakan antara pasien dari dalam kota maupun dari luar kota. Yang dibedakannya hanya pasien JPS dan pasien umum. "Kalau JPS memang administrasinya kita bedakan. Tapi bukan pelayanannya lho," ujarnya. (in)

Sumber        :      Radar Mojokerto