Tembus Rp 5.400 Per Kilogram
  • Post by Kota on 18 December 2007
blog-image


Harga Beras di Pasaran
Kenaikan harga beras di pasaran bergerak cepat. Kemarin, lonjakan harga beras menembus angka Rp 5.400 per kilogram. Harga beras IR-64 kualitas rendah yang banyak dikonsumsi masyarakat naik dari Rp 4.500 menjadi Rp 5.000 per kilogram. Sejauh ini, pihak Bulog masih melakukan pengawasan di beberapa pasar.

Dari pemantauan Radar Mojokerto di pasar tradisional, beras IR-64 kualitas terendah justru sulit diperoleh. Di Pasar Tanjung Anyar, sejumlah pedagang sudah berani menaikkan harga beras hingga Rp 5.000. "Kalau IR 64 sudah dijual Rp 5.000 per kilogram, kalau Bramu Rp 5.400 per kilogram," kata Ahmad Fauzi, seorang pedagang di pasar itu.

Menurutnya, kenaikan itu sudah terjadi selama sepekan terakhir. Secara fluktuatif, harga beras merangkak mengikuti permintaan dan stok yang ada. "Memang ada beberapa jenis yang stoknya habis, sulit didapat, jadi perlahan harga jualnya ikut naik," lontarnya.

Dia juga menyebutkan, tingginya harga beras diduga disebabkan oleh motif berjaga-jaga yang dilakukan masyarakat. Motif itu terjadi, karena akhir-akhir ini isu kenaikan sudah diketahui secara luas.

Wakil Kepala Bulog Sub Divre II Surabaya Selatan Awaluddin Iqbal mengatakan pihaknya masih terus melakukan pemantauan kondisi harga di sejumlah pasar tradisional. "Kalau memang kondisinya memerlukan operasi pasar, kita siap," katanya.

Sebab, menurutnya, stok beras yang ada di Bulog masih sangat banyak, mencapai 35 ribu ton. "Sehingga, kemungkinan akan dilakukan operasi stabilisasi harga beras (OSHB)," katanya. Namun, sejauh ini, dari beberapa pasar, kenaikan harga masih wajar. "Kita terus melakukan pemantauan dengan pemerintah setempat," kata Iqbal.

Untuk diketahui, kelangkaan stok beras sejak sepekan terakhir, membuat harga kebutuhan pokok ini melambung naik. Kenaikan ini terus merambat. Diprediksi, kenaikan ini akan bertahan lama hingga Februari 2008.

Selain harganya merangkak naik, persediaan beras, utamanya jenis IR-64 sepekan terakhir berkurang tajam. Diduga, berkurangnya pasokan karena saat ini belum musim panen. Beras jenis IR-64 memang paling diminati pembeli.

Kenaikan harga beras ini menyebabkan omzet penjualan beras di tingkat agen juga ikut naik. Sejumlah pedagang menyatakan banyak toko yang membeli beras dalam jumlah besar, hingga dua kuintal. Pembelian tersebut diduga sebagai antisipasi terus naiknya harga beras, apalagi menjelang perayaan Idul Adha, Natal dan Tahun Baru 2008. (abi/yr)

Sumber        :       Radar Mojokerto