Pertahankan Lelang Satu Pintu
  • Post by Kota on 17 December 2007
blog-image


Dinilai Mampu Hemat Anggaran
Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono akan mempertahankan sistem lelang satu pintu di Pemkot Mojokerto. Sistem lelang yang diberlakukan mulai tahun 2007 ini dinilai mampu menghemat anggaran daerah. Alasannya, selain memangkas birokrasi yang berbelit-belit, juga efisien untuk menekan harga penawaran nilai proyek.

"Lelang sistem satu pintu dilaksanakan secara fair (terbuka, Red), para peserta bersaing dengan harga terendah," kata Abdul Gani kemarin. Kondisi ini menguntungkan Pemkot Mojokerto. Dengan banyak mendapatkan harga rendah, maka banyak nilai proyek yang bisa ditekan dari plafonnya. "Dan itu kembali ke kas daerah, nilainya hampir Rp 5 miliar," lanjutnya.

Terpenting, meskipun mampu menekan nilai proyek dan menghemat anggaran, namun secara kualitas tak berkurang dibandingkan proyek-proyek sebelumnya. "Yang jelas untuk kualitas masih tetap terkontrol, itu sudah ada mekanismenya," katanya. Mekanisme kontrol proyek, katanya, melalui pengawasan bersama antara eksekutif, legislatif dan masyarakat langsung.

Gani juga menjelaskan bahwa tahun 2007 nilai proyek fisik yang dilaksanakan Pemkot Mojokerto total sebesar Rp 90 miliar tersebar di beberapa dinas. Dinas PU misalnya ada 73 paket proyek. Terdiri dari, proyek hasil reses dewan sebanyak 20 paket, jasmas (jaring asirasi masyarakat) sebanyak 25 paket dan pekerjaan umum 28 paket. Selain proyek dari APBD, juga terdapat proyek dari Dana Alokasi Khusu (DAK) yang total nilainya sebesar Rp 22 miliar.

"Penghematan proyek fisik sebesar Rp 5 miliar itu tidak termasuk proyek PAK, karena pada PAK memang lebih kita tekankan pada proyek nonfisik," terang Gani.

Lebih lanjut dikatakan bahwa sebelum lelang dilaksanakan dengan sistem satu pintu, banyak pekerjaan yang justru tidak efisien. Karena masing-masing satuan kerja (satker) melaksanakan kegiatan lelang. Selain itu, kemungkinan terjadinya pemborosan nilai proyek karena sulitnya kontrol, membuat anggaran yang diplot terkuras.

Kendati menegaskan akan tetap mempertahankan lelang satu pintu melalui Sekretariat Daerah Kota (Setdakot), namun pemkot tak akan merombak pola yang ada. Misalnya dengan e-procurement yang memakai sistem on line untuk proses lelang.

"Tetap dengan model lama, namun akan diperbaiki kekurangannya, karena dulu masih kali pertama jadi belum terbiasa," terangnya. Dia yakin, jika tahun 2008 tetap memakai lelang satu pintu, hasilnya akan lebih baik. "Namun yang jelas tetap dilaksanakan secara terbuka, itu yang penting," tukasnya. (yr)

Sumber        :       Radar Mojokerto