Desak Kocok Ulang Komisi
  • Post by Kota on 10 December 2007
blog-image

 
FPG dan FPD DPRD Kota Mojokerto
MOJOKERTO - Dua fraksi di DPRD Kota Mojokerto menghendaki dilakukan kocok ulang formasi komisi. Dua fraksi itu masing-masing Fraksi Partai Golkar (FPG) dan Fraksi Partai Demokrat (FPD). Keduanya secara khusus meminta kocok ulang untuk alat kelengkapan dewan yang selama ini dinilai tidak mampu berjalan optimal, bahkan tak jarang juga mandul.

"Kalau tidak ada inisiatif tapi mau mendengar suara anggota tidak masalah. Tapi yang ada sering kali justru mematikan gagasan kretatif dari anggotanya," kata Paulus Swasono Kukuh, anggota Komisi I asal FPD.

Padahal komisi mempunyai peran yang signifikan sebagai ujung tombak dewan secara kelembagaan. Karena setiap persoalan yang muncul selalu digodok terlebih dahulu di komisi. Setelah itu, bila memang dipandang perlu hasil pembahasan komisi akan diajukan pada rapat pleno yang diikuti seluruh anggota. Dari situlah dewan akan menentukan sikap secara kelembagaan.

Alasan dilakukannya kocok ulang tersebut adalah untuk penyegaran. "Komisi yang ada sudah berjalan hampir satu tahun lebih. Tidak menutup kemungkinan muncul kebosanan," ungkapnya. Karena itu menurutnya sangat baik bila saat ini dilakukan kocok ulang. "Kita hanya berharap ke depan komisi lebih tanggap pada setiap persoalan yang ada," paparnya. Kocok ulang terakhir, dilakukan dewan setelah dua setengah tahun sejak dilantik tahun 2004.

Selain itu, kocok ulang juga dipandang perlu untuk keadilan politik. "Masak dua fraksi murni malah tidak dapat tempat satu pun," tandasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua FPG Rachmad Sulphie. Menurutnya, akomodasi semua elemen yang ada memang perlu. Agar tidak muncul kecemburuan antarpihak yang ada. "Banyak pertimbangan yang mendukung perlunya kocok ulang sekarang ini," tegasnya.

Dari enam fraksi yang ada memang hanya FPG dan FPD yang tidak mendapat jatah satu pun sebagai pimpinan komisi. Padahal masing-masing memiliki tiga orang anggota dewan.

Mereka kalah dari PKS yang hanya memiliki dua anggota tapi kesemuanya duduk sebagai pimpinan komisi. PKS sendiri bersama PAN dan PPP ada dalam FAPK.

Mereka juga kalah dari PKPI dan Partai Patriot Pancasila yang masing-masing hanya mempunyai satu anggota tapi menempati pimpinan komisi. Keduanya bersama PDS yang juga punya satu anggota tergabung dalam FKPS.(jif)

Sumber       :      Radar Mojokerto