Persem Kampiun Divisi Iii
  • Post by kota on 26 November 2007
blog-image


BLITAR - Persem akhirnya mempersembahkan gelar bagi Kota Mojokerto. Tim berjuluk Blue Force ini sukses merengkuh gelar juara Divisi III setelah bermain imbang 1-1 melawan PSBK Kota Blitar pada laga akhir kemarin di Stadion Soeprijadi Blitar.

Gol pentahbis Persem sebagai juara terjadi pada menit ke-30 melalui kaki Heru. Gol yang merontokkan penjaga gawang PSBK Roni Sutanto lahir dari sudut sempit.

Ketinggalan 1-0, tim PSBK langsung melakukan serangan total dan terus menekan pertahanan Persem yang dikawal Abdul Ghofur dan Agus Bhuto.

Petaka Persem datang setelah Wasit Iwan Sukoco dari Malang menghadiahi kartu merah kepada pemain Persem, Abdul "Gurem" Rokhim. Akibatnya sejak menit ke-51, tim Persem hanya bermain dengan 10 orang.

Karena hanya bermain dengan 10 pemain, dua menit kemudian gawang Persem yang dikawal Joko Purwanto akhirnya harus kebobolan. Gol yang bersarang ke gawang Joko itu buah dari hadiah penalti yang diberikan wasit Iwan, karena menganggap pemain belakang Persem, Agus Butho telah pelanggaran salah seorang pemain PSBK. Reza, algojo PSBK berhasil menyamakan kedudukan 1-1. Dan posisi skor itu bertahan hingga pertandingan berakhir.

Hasil seri itu, membawa Persem meraih juara pertama. Karena dari selisih agregat gol yang diperoleh tim Persem masih unggul 1 gol dibandingkan tuan rumah PSBK Blitar dari tiga pertandingan yang dijalani pada partai empat besar Divisi III Nasional.

Manajer Persem, Sugeng Mulyadi usai pertandingan mengaku kecewa dengan kepemimpinan para pengadil lapangan yang memihak tuan rumah. Meskipun pada akhirnya membuat Persem harus menjadi juaranya.

Terutama kartu merah kepada Gurem yang dinilai sangat berlebihan. "Selain dipaksakan dan kontroversial, kartu merah untuk Gurem itu mempunyai maksud untuk mengurangi daya gedor tim Persem. Karena, selama ini pemain yang bertubuh mungil itu memang paling ditakuti," tuturnya.

Dia juga menyayangkan, bahwa pertandingan terakhir putaran Divisi III itu akhirnya menjadi kurang enak ditonton, akibat permainan kotor yang dipertontonkan oleh pengadil lapangan. Sementara itu, usai pertandingan langsung diserahkan hadiah yang berupa piala dari PSSI. Penyerahan hadiah itu dilakukan Subardi, salah seorang pengurus PSSI pada upacara yang dilakukan usai laga. (sd)

Sumber       :        Radar  Mojokerto