blog-image

Kota Mojokerto, Kamis (22/11)
        Salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di indonesia dan menjadi sorotan dunia pada saat ini adalah Flu Burung. Penyakit ini disebabkan oleh virus H5N1 yang tergolong ganas penularannya dari unggas ke manusia, kali pertama diketahui terjadi di Hongkong pada tahun 1997. Penyakit ini awalnya menyerang unggas terutama ayam, sejak tahun 2003 dan telah menyebar di 33 Propinsi di Indonesia. Untuk menangani kasus flu burung, Departemen Kesehatan telah berupaya dengan menyediakan pelayanan kesehatan untuk menekan jumlah kesakitan dan kematian, seperti menyediakan obat-obatan secara gratis di setiap puskesmas, menyiapkan 100 Rumah Sakit Rujukan di seluruh Indonesia, menyiapkan Laboratorium dan menanggung biaya perawatan bagi penderita flu burung di Rumah Sakit.
       Informasi tanggap penyakit flu burung Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Kota Mojokerto, mengelar pertemuan diseminasi meteri penanggulangan flu burung di Rumah Makan Jimbaran jalan Raya Bay Pass Kota Mojokerto, Kamis 22 Nopember yang diikuti 70 peserta dari Dinas di lingkuangan Pemerintah Kota, PKK Kota dan PKK Kecamatan sekota, Lurah Serta Kaur Kesra Sekota juga Petugas Lapangan Pertanian dan Kesehatan, yang dibuka secara resmi oleh Walikota Mojokerto Ir. H. Abdul Gani Soehartono, MM yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan,Plt Kepala Dinas Pertanian Kota Mojokerto.
        Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto dr. Ambar Sutrisno, MS dalam laporannya mengatakan “Kegiatan semacam ini sangat perlu untuk masyarakat sehingga tahu dan mengerti tentang flu burung dan masyarakat akan tanggap terhadap flu burung”. Juga ditambahkannya “Pada tahun 2007 dua Kecamatan di Kota Mojokerto sudah terserang penyakit Flu Burung pada unggas. Bahkan di Kabupaten Mojokerto sudah ada yang Positif Flu Burung pada manusia.” Jelasnya.
        Walikota Mojokerto mengatakan “Mencegah lebih baik daripada mengobati, karena itu satu-satunya cara mencegah penyakit ini adalah dengan meningkatkan kewaspadaan tanpa panik, dengan menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mulai dari diri sendiri maupun lingkungan sekitar kita. Tindakan pencegahan terhadap penyakit ini harus dilakukan dengan aktif dan sungguh-sungguh dari masyarakat secara terus menerus,terutama pada musih hujan.” Himbauanya “Saya minta dengan sungguh-sungguh kepada semua yang hadir khususnya para Lurah untuk meneruskan informasi tanggap flu burung kepada warganya melalui pertemuan rutin RT, PKK, Kelompok Pengajian.
Materi penanggulangan flu burung di sampaikan secara detail oleh nara sumber dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian Propinsi Jawa Timur dengan mengulas Flu Burung pada Manusia serta Flu Burung pada Unggas. (Hrs/humas)