Sedot Anggaran Rp 150 Juta
  • Post by Kota on 23 October 2007
blog-image


Sochib: Kunker Itu untuk Kepentingan Masyarakat
MOJOKERTO - Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto HM. Sochib tak menampik soal rencana kunjungan kerja (kunker) seluruh anggota dewan dengan tujuan luar Pulau Jawa dalam waktu dekat. Bahkan, dia juga merinci jumlah anggaran yang bakal diserap untuk agenda tersebut. "Totalnya 150 juta. Tiap komisi alokasinya Rp 50 juta," ujarnya kemarin.

Menurutnya, kunker tersebut mendesak untuk dilakukan. Karena memang untuk kepentingan masyarakat. "Kunker ini kita lakukan demi kepentingan masyarakat. Bukan untuk kepentingan kita sendiri," ungkap dia.

Karena dalam waktu dekat dewan akan segera membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2008. Setelah sebelumnya Kabijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran (PPA) rampung dibuat. "Ibaratnya, rumah itu sudah ada. Karena KUA-PPA itu adalah kerangkanya. Dan sekarang kita tinggal mengisinya. Karena itu, kita mencari keluar daerah barangkali ada program-program di sana yang bisa kita terapkan di sini," paparnya.

Karena itu, kunker diagendakan dalam waktu dekat ini. Sebelum pembahasan RAPBD dilaksanakan. "Sebelum pembahasan, kunker harus selesai. Rencananya, pembahasan itu kita laksanakan pertengahan November. Jadi, sebelum pertengahan November kunker tersebut harus sudah dilaksanakan," jelasnya.

Rencananya, kunker akan dilaksanakan di tiga daerah. Yaitu Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan Selatan. Rencananya, lokasi yang bakal dikunjungi di NTB adalah, Lombok. Sementara di Kalimantan Selatan rencananya adalah, di Banjarmasin. "Untuk di Bali yang jelas kita ingin belajar terkait wisatanya," jelas dia.

Hal tersebut dipandang penting, karena tahun depan Pemkot berencana membangun wisata alam yang sebelumnya oleh Wali Kota dinamai Tirta Asri, yang berlokasi di Kedungsari Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. "Bukannya kita muluk-muluk ingin menerapkan apa yang ada di sana, kemudian dibawa ke sini. Kita hanya ingin mempelajari beberapa hal di sana yang bisa kita terapkan di sini. Misalnya terkait pemasarannya dan sebagainya," ulasnya.

Hal yang sama juga akan dilakukan di Lombok. Berbeda dengan arah kunjungan di Banjarmasin yang ditekankan untuk peningkatan pelayanan publik. "Kita dengar rumah sakit (RS) di sana bagus. Karena itu, kita ingin belajar, karena kita juga ingin meningkatkan kualitas RS kita. Kita juga akan mengontak barang kali ada hal lain yang bisa kita pelajari," paparnya.

Hanya, sampai saat ini belum ditentukan lokasi untuk masing-masing komisi. "Mana lokasi untuk tiap komisi masih perlu kita diskusikan internal. Yang jelas, nanti dibagi tiga itu. Walaupun sebenarnya juga masih bisa berubah," tukasnya.

Pimpinan dewan juga akan turut serta dalam kunker tersebut. "Kita juga akan turut, karena posisinya koordinator dan penanggung jawab!" tegasnya.

Nantinya, Ketua DPRD Noer Cholis HS akan mendampingi Komisi I (Pemerintahan). Sementara dua Wakil Ketua M. Sochib dan Riha Mustofa bakal mendampingi Komisi II (Pembangunan) dan Komisi III (Kesra).

Sochib juga menegaskan, kunker tersebut tidak akan dilakukan bersamaan. "Kunkernya bergantian. Supaya masih ada anggota yang masuk kantor," ungkap dia.

Terkait pendanaan, Sochib menjelaskan, sudah ada posnya tersendiri. "Jadi, yang terpenting tidak melanggar aturan. Karena alokasi anggarannya sudah ada. Apalagi ini masih di dalam negeri. Yang tidak boleh itu kan kalau keluar negeri," ungkapnya.

Masing-masing komisi nantinya akan mendapatkan jatah senilai Rp 50 juta. "Itu sudah termasuk transportasi, akomodasi juga biaya-biaya lainnya," papar dia. Termasuk uang saku Rp 250 ribu per hari. Jadi, total Rp 750 ribu untuk tiga hari kunker. (jif)

Sumber         :      Radar Mojokerto