Digelontor Hibah Rp 775 Juta
  • Post by kota on 01 October 2007
blog-image


2008, Pendidikan Yatim-Piatu Gratis
Tahun 2008 pendidikan anak yatim-piatu di Kota Mojokerto dari SD hingga SMA dipastikan gratis total. Baik untuk Biaya Operasional Pendidikan (BOP) maupun Biaya Personal Siswa (BPS).

"Ini merupakan konsekuensi logis program wajar (Wajib belajar, red) 12 tahun," kata Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto HM Sochib ketika rapat kerja bersama legislatif dan eksekutif di gedung DPRD setempat pada Jum’at malam (28/9). Selain anggota dan pimpinan dewan, rapat tersebut juga dihadiri Sekdakot Suyitno, Kadis P dan K Sutomo, Kadinkessos, Su’udiyah, Camat Magersari Subiyanto dan Camat Prajuritkulon, Suhartono.

Pendidikan gratis untuk yatim-piatu tersebut akan dijalankan dengan dana hibah Pemkot Mojokerto senilai Rp 775 juta. Digulirkannya program hibah pendidikan gratis untuk yatim-piatu tersebut berangkat dari keinginan agar wajar 12 tahun tak tersendat.

Khususnya, akibat ketidakmampuan menangggung biaya personal bagi yatim-piatu usia sekolah. Menurut Sochib, program pendidikan gratis untuk yatim-piatu sangat penting. Karena Pemkot Mojokerto memang berkewajiban mengantar warganya untuk menyelesaikan pendidikan menengah 12 tahun. Terutama untuk anak yatim-piatu usia sekolah yang secara ekonomi tidak mampu. Dengan program tersebut, diharapkan mereka mampu menyelesaikan pendidikan menengah 12 tahun.

Kendati belum ditetapkan jumlah sasarannya, dalam pembahasan tersebut telah disepakati besaran dana hibah yang disediakan. Yaitu Rp 775 juta dari pundi APBD 2008. Melalui dana tersebut, semua anak yatim-piatu dan yatim yang secara ekonomi tak mampu, akan disantuni.

Tidak hanya SPP, namun juga seragam sekolah, sepatu dan alat tulis secara proprosional. "Alokasi dana tersebut tidak mutlak. Karena masih bisa ditambah melalui PAK (Perubahan Anggaran Keuangan, red)," kata Sochib.

Program itu sendiri akan dijalankan oleh dua satuan kerja. Dinas P dan K serta dan Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Dinkesos).

Dan karena bersifat hibah, Sochib menekankan agar pihak-pihak yang menjalankan program tidak main-main. Apalagi mempermainkan program yang ada. "Kita berharap program ini bisa tepat sasaran. Dan jangan sampai dicederai karena ketidakberesan pengawal program," tandas Sochib.

Selain itu, Ia juga menegaskan bahwa yang bakal disantuni nantinya anak-anak yatim-piatu dan yatim non panti asuhan. Karena untuk panti asuhan, Pemkot Mojokerto sudah menyediakan anggaran tersendiri melalui Dinkessos.

Untuk itu, pihaknya meminta eksekutif melakukan pendataan khusus anak yatim-piatu dan yatim dengan kriteria tertentu agar nantinya dana hibah yang diterbarkan tepat sasaran. Mulai dari pendataan tingkat RT hingga menjadi base data di tingkat kecamatan untuk diteruskan pada Dinas P dan K dan ditindaklanjuti Dinkessos.

Sementara itu, Kadinas P dan K Kota Mojokerto, Sutomo menegaskan, dana hibah yang akan disalurkan kepada penerima sasaran diluar biaya operasional pendidikan (BOP).

Namun, berupa bantuan setara biaya personal siswa. Alasannya, BOP bagi siswa sekolah negeri sudah dibebaskan dari SPP. Dan yang perlu dibantu meenurutnya, adalah biaya personal untuk pembelian seragam sekolah, sepatu, alat tulis dan buku pelajaran. (jif)

Sumber         :     Radar Mojokerto