Devisit Anggaran Meningkat
  • Post by Kota on 27 September 2007
blog-image


Kalangan DPRD Kota Mojokerto mensinyalir terdapat banyak pemborosan dalam draft Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2008 yang diajukan oleh eksekutif. Menyusul bertambahnya nilai devisit anggaran yang muncul. "Tahun 2007 devisit cuma Rp 11,4 miliar, tetapi pada 2008 justru menjadi Rp 13,7 miliar," kata Paulus Swasono Kukuh, anggota komisi I (Pemerintahan) kemarin.

Draft PPAS itu sendiri kini sudah menjadi PPAS. Setelah disahkan dan ditanda tangani bersama oleh Ketua DPRD Noer Cholis HS beserta pimpinan dewan lainya juga Wali Kota Abdul Gani Soehartono pada Selasa (25/9) malam.

Dari jumlah tersebut berarti nilai devisit meningkat sejumlah Rp 2,3 miliar. Setara dengan 20,1 persen bila dibandingkan dengan jumlah tahun sebelumnya.

Tak pelak hal tersebut memicu reaksi keras di kalangan dewan. Mereka ramai-ramai meminta agar Pemkot melakukan efisiensi. Juga lebih selektif dalam membuat program. "Program-program yang kurang berguna dan memboroskan anggaran harus dihapus," kata Paulus. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar anggaran benar-benar terserap untuk hal-hal yang memang menjadi prioritas. Tidak sia-sia lantaran digunakan untuk program yang kurang berhasil guna. "Kalau sedikit dan penggunaanya kurang efektif jadinya kita kan rugi dua kali," jelasnya.

Ia pun lantas mencontohkan program sosialisasi peraturan yang kerap dilakukan di setiap satuan kerja (satker). "Sebenarnya itu kan cukup dilakukan satu pintu. Tidak semua satker menganggarkan seperti sekarang ini," paparnya.

Contoh lainya adalah program pameran Usaha Kecil Menengah (UKM). "Kenapa itu sampai ada di tiga satker. Di Bagian Ekonomi, Dinas Perkoperasian dan UKM serta Disperindag," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Ivan Syahrudi, Sekretaris Komisi III (Pendidikan dan Kesra). Menurutnya, pada tahun anggaran 2008 ada program yang diprioritaskan untuk direalisasi. Karenanya, program lain yang dinilai kurang penting dihapuskan. "Tahun depan kita prioritaskan untuk penyelesaian RSUD Surodinawan, karena itu program lain yang yang kurang penting ditunda dulu," ungkapnya.

Meski demikian, ia tidak terlalu mempermasalahkan devisit anggaran yang ada. "Ya mesti semua devisit nantinya ditutup oleh sisa anggaran tahun sebelumnya, tetap prinsip efisiensi itu tetap harus dikedepankan," jelasnya. (jif)

Sumber        :   Radar  Mojokerto