Jamin Tidak Ada Kelangkaan Sembako
  • Post by kota on 27 August 2007
blog-image

 

Menjelang datangnya Bulan Ramadan, Disperindag Kota Mojokerto memastikan tidak akan terjadi kelangkaan sembako di Kota Mojokerto. Karena stok sembako di Kota Mojokerto masih mencukupi untuk satu bulan ke depan.

"Persediaan sembako sampai bulan puasa cukup. Jadi, tidak akan ada kelangkaan sembako," jelas Kepala Disperindag Kota Mojokerto Budwi Sunu. Walaupun demikian, dia masih belum berani memastikan persediaan sembako akan mencukupi hingga Lebaran mendatang. "Sementara yang didata untuk bulan puasa dulu," ungkapnya.

Untuk memastikan hal tersebut, Budwi Sunu mengaku telah berkoordinasi dengan instansi terkait. "Semua instansi telah kita ajak berkoordinasi untuk memastikan kondisi tersebut," ujar Budwi Sunu.

Meskipun demikian, Budwi Sunu mengakui tidak akan dapat menekan kenaikan harga sembako. "Kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk menekan harga sembako. Karena itu mengikuti hukum pasar," katanya. Jika permintaan meningkat, harga pun secara otomatis akan naik. "Selain karena mendekati bulan puasa, kenaikan harga juga dipicu pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (16/8) terkait rencana kenaikan gaji PNS hingga 20 persen pada tahun 2008 mendatang," paparnya.

Satu-satunya yang dapat diintervensi Disperindag adalah, harga beras. "Karena untuk harga beras, kita bisa menekan dengan melakukan operasi pasar. Untuk itu, kita telah berkoordinasi dengan Bulog, guna melaksanakan operasi pasar jika dibutuhkan," papar Sunu.

Saat ini harga sejumlah sembako terus melambung. Di antaranya minyak goreng curah yang semakin menjauhi harga normal Rp 7.500 per kilogram. Kini, harga minyak goreng curah Rp 9.000 per kilogram.

Gula pasir di pasaran sekarang harganya Rp 6.800 per kilogram. Harga telur ayam pun ikut merembet naik. Dari semula Rp 8.700 per kilogram menjadi Rp 9.500 per kilogram.

Demikian pula dengan harga beras. Harga beras jenis Bramu sebelumnya Rp 4.500 per kilogram, kini naik menjadi Rp 4.800 per kilogram. Beras jenis IR 64 sebelumnya Rp 4.000 per kilogram, sekarang Rp 4.500 per kilogram.

Sumber : Radar Mojokerto