Tim Pokjanal Ke Kota Mojokerto
  • Post by kota on 23 July 2007
blog-image


Keberhasilan Pemerintah Kota Mojokerto dalam upaya memberantas sarang nyamuk Aedes Aegepty  untuk menekan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam program PSN 60 menit, nampaknya mendapat perhatian dari berbagai pihak. Hal ini terbukti Kota Mojokerto telah dikunjungi oleh Pejabat Fungsional Kelompok Kerja Nasional Demam Berdarah Dengue (DBD) Regional Propinsi Se- Jawa pada Jum’at (20/7) di Kecamatan Prajuritkulon.
Tim terdiri dari 6 daerah (propinsi), diantaranya dari Propinsi DKI Jakarta, Daerah istimewa Yogjakarta, Propinsi Banten, Propinsi Jawa Barat, Propinsi Jawa Tengah, dan Propinsi Jawa Timur serta diikuti 38 Sekdakab/kota se-Jawa Timur.
Sebelum diterima secara resmi oleh Walikota Mojokerto Abdul Gani Soehartono, terlebih dahulu rombongan ikut menyaksikan bagaimana para kader PSN ditingkat RT dan RW memburu jentik-jentik nyamuk Aedes Aegepty di rumah penduduk. Dengan metode arisan juru pemantau jentik (Jumantik) yang dikopyok oleh para kader, kemudian nama-nama yang keluar itulah yang didatangi oleh kader Jumantik. Jika ditemukan jentik atau kebersihan yang perlu mendapat perhatian, maka Kader akan memberikan penyuluhan singkat kepada keluarga tersebut.
Selanjutnya Kader kader Jumantik menyusun laporan untuk direkap di tingkat RW yang selanjutnya disetor ke kelurahan setempat dan selanjutnya akan diteruskan ke Dinas terkait, untuk dapat dipakai sebagai bahan evaluasi. Demikian seterusnya berjalan secara rutin setiap hari Jum’at.
Melihat metodologi seperti ini para Tim yang dikomandani oleh Suwandiono Winardi, SE dari Sekjen Depdagri yang juga Sekretaris Umum Tim Penggerak PKK Pusat sangat tertarik untuk melihat dari dekat kinerja para Jumantik di Kota Mojokerto, bahkan kunjungan ke Kota Mojokerto kali ini merupakan yang ketujuh kalinya.
Kepada Palapa Winardi menjelaskan bahwa hasil study PSN 60 menit di Kota mojokerto ini akan dijadikan ikon nasional dalam pemberantasan nyamuk Aedes Aegepty untuk menekan angka kematian akibat penyakit demam berdarah di Indonesia. Keberhasilan Kota Mojokerto ini dapat dijadikan contoh atau dapat diterapkan didaerah-daerah, tambah Winardi.

Sumber     :     Palapa / Admin KPDE