Masih Ditemukan Jentik
  • Post by kota on 10 May 2007
blog-image


Wilayah Kota Mojokerto memang terbukti mampu meminimalisir penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), dalam dua tahun terakhir. Namun penyebaran jentik nyamuk aedes aegypti yang menjadi sumber penularan penyakit ini belum bisa dianggap bebas begitu saja. Buktinya dalam gerakan PSN 60 menit pekan kemarin, ternyata masih menemukan jentik nyamuk di Kelurahan Pulorejo.

"Ya, temuan jentik ini dilakukan oleh tim jumantik di setiap RT, namun pekan ini hanya di Kelurahan Pulorejo, itupun dilihat secara menyeluruh satu kelurahan," ujar Kasubdin P2 Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Sri Mujiwati. Menurutnya, temuan jentik nyamuk ini merupakan keberhasilan tim jumantik dalam meneliti sarang dan kubangan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.

Dalam catatannya, jelas perempuan yang baru saja menerima penghargaan Radar Mojokerto Award 2007 kategori Kesehatan ini, ada sekitar 10 persen atau sekitar 59 rumah milik warga yang positif ada jentik nyamuk. Secara umum, tingkat kebersihan 59 rumah itu masih cukup bagus dari halaman sampai lingkungan sekitar. Namun di dalamnya, masih ada kubangan yang berpotensi menjadi perkembanganbiakan nyamuk yang terkadang luput dari sasaran.

Sedang jumlah rumah yang didatangi tim jumantik ini keseluruhan mencapai 590 rumah meliputi lembaga pendidikan, sarana umum dan peribadatan. Termasuk didalamnya terdapat lokalisasi Balong Cangkring (BC) yang notabene mobilitas kegiatan cukup padat melibatkan banyak orang dari latar belakang berbeda. "Kerja tim jumantik ini sangat kita hargai, karenanya kita terus menumbuhkan kesadaran agar lokalisasi itu bisa terjaga," tandas dia.

Kendati demikian, Muji menganggap temuan jentik nyamuk ini justru menjadikan pihaknya bisa segera mempersiapkan diri. Guna menghadapi kemungkinan buruk, seperti penyakit DBD yang menyerang warga khususnya anak-anak dan balita. Apalagi di wilayah lain dari kerja tim jumantik lainnya, hampir dipastikan tidak menemukan jentik nyamuk yang menjadi penyebab penyakit DBD ini.

Sumber          :       Radar Mojokerto