blog-image


Agenda presentasi teknologi informasi (TI) di Gedung DPRD Kota Mojokerto kemarin dibatalkan dewan. TI untuk menopang E-Government aplikasi pelayanan publik satu atap di Pemkot Mojokerto itu dibatalkan, karena dewan keberatan jika presentasi TI dilakukan eksekutif dengan melibatkan salah satu perusahaan penyedia software TI.

Sementara Bappeko, mendatangkan CV Sentra Graha Persada asal Blitar, salah satu perusahaan swasta penyedia software TI. Tak pelak, perusahaan swasta yang mengusung kru lebih dari lima orang itu pun urung memaparkan produknya.

"Presentasi TI seharusnya dilakukan eksekutif dengan mendatangkan konsultan ahli, bukan atas nama perusahaan swasta penyedia software (CV Sentra Graha Persada)," ujar Syaifuddin Annafabi, wakil ketua Komisi I DPRD Kota Mojokerto. Menurutnya, jika sifatnya hanya mengenalkan e-gov ke dewan, tidak harus mendatangkan perusahaan swasta. "Nantinya, kalau misalnya ada perusahaan swasta yang ingin memaparkan produknya, lalu diusung ke dewan, tentu saja dewan akan kewalahan," ungkapnya.

Menurutnya, jika pemkot akan memakai e-gov, cukup dipaparkan kebutuhan yang harus tersedia untuk e-gov. "Sehingga, tidak harus berpanjang-panjang begini," tukasnya.

Hal senada juga dikatakan Syueb Khariri, anggota Komisi II yang mengemukakan bahwa presentasi TI yang akan dilakukan perusahaan swasta akan berekses panjang. "Jika nantinya untuk jasa penyediaan software ditenderkan dan CV Sentra Graha Persada mengikuti tender, menang atau kalah akan tetap berekses. Karena itu, saya minta presentasi dibatalkan saja, daripada buntutnya dewan dinilai mem-back-up untuk kepentingan ini," ungkap Syueb Khariri.

Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto M. Sochib pun akhirnya menyatakan sepakat jika presentasi itu dibatalkan. "Saya sepakat kalau eksekutif memaparkan soal TI ini dengan tim ahlinya. Dan lagi, secara prinsip dewan percaya pada eksekutif soal TI ini," ujarnya.

Kepala Bappeko Imam Sampoerno mengemukakan bahwa diusungnya CV Sentra Graha Persada untuk presentasi PI sekadar untuk mengenalkan TI. "Tak ada tendensi lain kecuali ingin memperkenalkan TI menyangkut e-gov untuk aplikasi pelayanan publik yang akan digunakan pemkot tahun depan. Jika perusahaan itu tidak dikehendaki, ya tak masalah!" tandasnya.

Sumber        :       Radar Mojokerto