Tersenyum ria, bergoyang dan bernyanyi dengan menngunakan busana kebaya. Itulah yang terlihat pada Selasa (24/4) malam di Jl Jawa, Kota Mojokerto. Saat itu sekitar 200 waria yang berasal dari Kota dan Kabupaten Mojokerto berkumpul merayakan peringatan Hari Kartini. "Ini sebagai rasa kepedulian kita pada perjuangan Ibu Kartini," kata Ira Erviyanti atau yang biasa akrab disapa Mbak Ira, waria asal Gedeg.

Ira yang punya nama asli M Irfan menjelaskan, kegiatan memperingati Hari Kartini sekaligus dipakai ajang sebanyak 200 waria yang tergabung dalam Ikatan Waria Mojokerto (Iwakom) untuk berekspresi diri. "Selama ini kaum waria dianggap sebagai kaum pinggiran yang tidak pernah mendapat pengakuan baik dari pemerintah dan masyarakat," katanya.

"Tapi kami bersyukur akhir-akhir ini kami mulai dilibatkan dalam setiap agenda apapun baik di Kota dan Kabupaten Mojokerto," tambah sekretaris Iwakom tersebut.

Dalam malam hiburan tersebut selain bernyanyi, waria juga menampilkan berbagai macam penampian seperti tari ular dan drama klasikal (Ludruk, Red). Hadir juga istri wali kota Ny Dwi Astutik Abd Gani beserta rombongan yang menyambut baik iktikad waria dengan memperingati Hari Kartini. "Mereka (waria,red) juga mempunyai hati nurani yang sama laiknya perempuan biasa. Oleh karena itu apapun kegiatannya selagi bermanfaat baik kita dukung sepenuhnya," ujar istri Wali Kota Mojokerto ini.

Sumber       :       Radar Mojokerto