Satu Keluarga Keracunan
  • Post by kota on 16 April 2007
blog-image


Akibat Makan Krengsengan Jamur Kayu
Akibat kurang mengenal jenis jamur beracun, satu keluarga yang tinggal di Trenggilis, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto mengalami keracunan pada Jumat (13/4) sekitar pukul 19.00. Satu keluarga itu terdiri atas pasangan suami- istri Purnomo, 44, dan Suwanti, 40, serta dua anaknya, Indah,16, dan Fajar, 5.

Keempat korban harus menjalani perawatan intensif di ruang UGD Bapelkes RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, karena mengalami gejala pusing, mual dan lemas.

Menurut Purnomo, kejadian yang baru kali pertama menimpanya itu bermula ketika itu dia dan anggota keluarga makan sore pada Jumat (13/4) dengan lauk-pauk krengsengan jamur. Jamur itu diperoleh Suwanti dari lahan sawah di depan MAN Kota Mojokerto. Seluruh anggota keluarga makan hidangan tersebut dengan lahap. Berselang 15 menit setelah makan, Indah, putri pertama pasangan Purnomo-Suwanti mengeluhkan kepalanya yang terasa pening, perut mual dan badan lemas. Suwanti sang ibunya pun membawa Indah ke Puskesmas Blooto. Saat tiba di puskesmas, keluhan yang sama juga dialami Suwanti. Keduanya langsung dilarikan ke UGD Bapelkes RSUD Wahidin Sudiro Husodo. Tidak lama berselang, Purnomo dan Fajar menyusul dilarikan warga ke UGD, karena mengaluh sakit. "Tadinya saya tidak tahu bahwa jamur yang dibawanya adalah jenis jamur kayu," kata Purnomo.

Menurut dr Dian Kalista, dokter yang memberikan perawatan pertama di UGD, korban terparah dialami Suwanti dan Indah.

"Kami sudah memeriksa kondisi pasien, termasuk Suwanti dan Indah. Kita belum dapat memastikan penyebab keracunan itu. Yang jelas, keempat pasien tersebut sehabis makan jamur, jamur jenis apa, kita masih melakukan observasi," jelas alumnus FK Unibraw Malang ini.

Suwanti dan Indah harus mendapat perawatan intensif dari Tim Dokter. Kondisinya terlihat lemas dan tidak mampu bicara. Untuk membantu pernafasan dan memulihkan kondisi keduanya, selain mendapat injeksi cairan infus, Tim Dokter juga memasang alat bantu pernafasan. 

Sumber        :       Radar  Mojokerto