blog-image


Untuk Tingkatkan Peserta KB Kota Mojokerto
Faktor ekonomi menjadi salah satu kendala untuk memotivasi pasangan usia subur di Kota Mojokerto mengikuti program keluarga berencana (KB). Karena itulah, keluarga prasejahtera menjadi sasaran Pemkot Mojokerto pada tahun 2007 ini menjadi peserta KB.

Hal itu juga ditegaskan Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono yang hadir membuka rapat kerja kemarin. Menurutnya, keberhasilan dalam program KB di Kota Mojokerto harus lebih ditingkatkan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang ternyata mencapai angka lebih tinggi dari Jawa Timur. "Kalau dilihat dari pencapaian program KB di Kota Mojokerto relatif baik, selain harus terus dipertahankan, juga diperbaiki lagi," katanya usai pembukaan di Kantor Depag Kota Mojokerto.

Menurutnya, masih banyak keluarga yang belum memahami arti pentingnya KB, khususnya keluarga prasejahtera. "KB di sini kan gratis, jadi kenapa mesti sulit, tinggal memotivasi mereka yang harus digencarkan," ungkap Gani. Hadir pada raker tersebut, Ketua DPRD Kota Mojokerto Noercholis, juga sejumlah pejabat.

Hal senada juga diakui Plt Kepala Dinas Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Lilik Suparyanti yang mengatakan bahwa persentase kendala itu lebih banyak terjadi pada tingkat keluarga prasejahtera. "Memang sejauh keberhasilan Pemkot Mojokerto melaksanakan KB hingga 76 persen, ternyata masih ada kendala yang menjadi tantangan ke depan," katanya. Menurutnya, tahun ini pasangan prasejahtera itu akan dimotivasi secara rutin, agar mengikuti program KB.

Dari data Dinas KBKS tercatat 24 persen pasangan usia subur (PUS) yang belum mengikuti jejak peserta KB lainnya. Dan 19 persen di antaranya sebagian besar berlatar belakang keluarga prasejahtera. Kelompok ini ternyata paling sulit diberdayakan dalam hal KB.

Sementara di sisi lain angka pertumbuhan penduduk di Kota Mojokerto mencapai 1,78 persen lebih besar dibandingkan pertumbuhan Jawa Timur sebesar 1,09 persen. "Kalau dicermati, pertumbuhan itu juga dipengaruhi oleh warga baru atau orang-orang yang bekerja di Kota Mojokerto," jelasnya.

Terkait penekanan laju pertumbuhan melalui program KB, pihaknya akan melakukan pendekatan lebih dialogis pada sasaran. "Pemahaman tentang KB bagi keluarga prasejahtera masih sangat rendah. Sehingga, pencapaian target untuk kelompok ini masih minim dibandingkan kelompok keluarga sejahtera (KS) I sampai III plus," ungkap Lilik.

Pemkot tetap menargetkan bahwa kelompok keluarga prasejahtera harus mendapat prioritas dalam pelaksanaan program KB. "Artinya, kami akan terus melakukan advokasi dan komunikasi informasi kepada kelompok ini lebih intens dari lainnya," katanya.

Sumber     :       Radar Mojokerto