Reses Dinilai Tak Efektif
  • Post by kota on 10 April 2007
blog-image


Karena Hanya Jadi Ajang Serap Uang
Kegiatan reses DPRD Kota Mojokerto dinilai kurang efektif. Karena kegiatan yang didanai anggaran APBD itu hanya sebagai ajang bagi-bagi uang transpor tanpa mampu menyentuh aspek serap aspirasi masyarakat sebagaimana yang digariskan dalam kegiatan reses.

Hal itu diakui Ketua Fraksi Amanat Persatuan dan Keadilan (FAPK) Ivan Syahrudi yang menilai, reses nyaris tak membuah hasil, karena materi yang disampaikan masyarakat tak ada perubahan berarti. "Memang, reses tidak efektif untuk ajang serap aspirasi. Karena masyarakat hanya datang karena uang transpor, sementara yang disampaikan hanya materi itu-itu saja, sama seperti reses-reses sebelumnya," ujarnya.

Padahal, sesuai agendanya, reses menjadi sarana bagi dewan untuk menjaring aspirasi, khususnya pada daerah pemilihan (dapil). "Kita berharap, ajang serap aspirasi ini benar-benar menjadi sarana untuk mendialogkan permasalahan di Kota Mojokerto, bukan sekadar berkumpul, membicarakan beberapa pokok permasalahan tanpa ada solusi ke depan," ungkap Ivan.

Diakui bahwa sumber ketertarikan konstituen atau masyarakat untuk mengikuti kegiatan reses karena ada imbalan uang transpor. Sementara bagi dewan, diakui bahwa dengan reses, mereka akan mendapatkan dana tambahan sebesar Rp 6 juta per orang. "Bisa jadi karena tujuan reses sudah melenceng pada bagi-bagi uang, serap aspirasi sudah tak perlu lagi, asalkan uang transpor sampai ke tangan masyarakat, reses sudah dilaksanakan," kilahnya.

Sikap otokritik ini dilontarkan karena kegiatan yang dilakukan setiap empat bulan sekali itu nyaris tidak membuat hasil, kecuali bagi-bagi uang dan menggugurkan kewajiban yang dilegalkan pada tata tertib dewan. Sementara tujuan utama untuk menjaring aspirasi, hampir tidak mencapai sasaran.

Suhartono, anggota dewan asal PKS mengatakan, ada pembiasan tujuan reses itu karena persoalan penyampaian infomasi yang salah. "Memang diakui bahwa ada perubahan fungsi reses, namun itu bergantung masing-masing dewan bagaimana menyampaikan informasi dan mengelolanya," ujar Suhartono.

Untuk diketahui, reses dewan Kota Mojokerto dilaksanakan pada 4-5 April dan 9-10 April dengan dana masing-masing anggota sebesar Rp 6 juta. Reses itu dilaksanakan tiga kali setahun, dan dianggarkan dalam APBD.

Sumber        :       Radar  Mojokerto