Tetap Waspada Flu Burung
  • Post by kota on 04 April 2007
blog-image


MOJOKERTO - Status Siaga I atas penyebaran virus flu burung di Kabupaten Mojokerto, direspons serius jajaran Dinas Kesehatan Kota Mojokerto. Walaupun di Kota Mojokerto virus ini belum ditemukan menyerang manusia, namun tetap diberlakukan sikap waspada dengan langkah observasi pada daerah yang dicurigai kedapatan virus flu burung beserta pemeriksaan kesehatan warganya.

"Ini sudah mewabah, bagaimana pun kita harus waspada, karena daerah kita berdampingan dengan Kabupaten Mojokerto," kata dr Ambar Soetrisno, kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto. Langkah observasi dan pemeriksaan kesehatan tersebut melengkapi kegiatan rapid test pada sejumlah ayam yang mati mendadak yang dilakukan Dinas Peternakan setempat. Berikut stamping out alias pemusnahan unggas yang diketahui positif mengidap virus flu burung.

Pekan kemarin, jelasnya, observasi itu dilakukan pada dua lokasi yang terindikasi kuat ada virus flu burung pada sejumlah ayam milik warga di Kelurahan Miji dan Surodinawan, Kota Mojokerto. Selain pemusnahan unggas dengan radius seratus meter dari titik awal ditemukannya virus, juga diberikan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini diprioritaskan kepada warga yang jarak rumahnya berdekatan dengan pusat virus flu burung.

Ungkapan senada juga disampaikan Kasubdin Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Mojokerto drg Sri Mujiwati, yang menganggap, sikap waspada menjadi sangat penting sebagai upaya antisipasi dini. Apalagi akibat serangan virus ganas ini, dua warga Kabupaten Mojokerto, yaitu Siti Nur Aini, gadis asal Dusun Sumberpandan, Desa Mojotamping, Kecamatan Bangsal dan Wetono Hadi, warga Desa Perning, Kecamatan Jetis, diketahui meninggal dunia.

"Siapa saja yang mengalami gejala awal batuk pilek disertai sesak nafas, akan kita berikan obat tamiflu, apabila riwayatnya ada ayam mati mendadak," kata perempuan yang akrab disapa Bu Muji ini. Karena itulah, pihaknya sudah menyiapkan puluhan dos obat tamiflu untuk diberikan secara cuma-cuma kepada warga yang dicurigai menderita suspect flu burung. Dengan gejala awal sakit panas tinggi, batuk pilek dan sesak nafas. Dalam riwayat hidup penderita tersebut juga dicermati keadaan sekitar dan kontak unggas yang mati mendadak.

Sumber       :        Radar Mojokerto