Tak ingin kemasukan pencuri motor, pengetatan aturan tamu terus diawasi. Kemarin misalnya, Wali Kota Abdul Gani Soehartono melakukan pengawasan langsung dengan mendatangi lokasi parkir belakang Pemkot Mojokerto. Selain melihat areal parkir, wali kota juga melihat kemungkinan dilakukannya pengetatan parkir dalam bentuk lain.

"Saat ini kan masih dengan melihat STNK di depan gerbang, ada kemungkinan nanti areal parkir di belakang Pemkot ini diberi pembatas, agar petugas Satpol PP lebih efektif mengontrol motor-motor yang ada," kata Gani.

Sementara pemeriksaan di pos Satpol PP bagian depan akan diberlakukan dengan pola lain lain. "Yang paling penting pengawasannya harus terus menerus," katanya. Menurutnya, saat ini aksi pencurian motor di Kota Mojoketo memang sedang menggejala. Khususnya beberapa jenis motor yang laku di pasaran.

Langkah antisipatif pasca-kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang terjadi di Kantor Pemkot Mojokerto, diberlakukan pengetatan tamu dan karyawan. Salah satunya dengan memberlakukan pemeriksaan STNK untuk kendaraan yang keluar.

Langkah antisipatif itu dilakukan oleh pemkot, setelah Abdul Gani meninjau sejumlah titik parkir di kompleks pemerintahan tersebut. "Pola pengamanan terhadap tamu pemkot akan kami perketat. Ini untuk antisipatif, agar pencurian tak terulang lagi," katanya. Menurutnya, kejadian itu salah satunya karena pemkot terlalu longgar membiarkan tamu atau orang tak dikenal keluar-masuk kompleks. "Tidak bisa lagi tamu pemkot seenaknya masuk kompleks ini. Mereka semuanya, tanpa kecuali, harus mengikuti aturan yang diberlakukan," ujar dia.

Sumber         :     Radar Mojokerto