blog-image


SEMENTARA itu, banjir akibat hujan deras kemarin, mengakibatkan sejumlah titik di wilayah Kota Mojokerto terendam air. Di antaranya Terminal Kertajaya, Lingkungan Miji Baru, dan sejumlah lokasi di Kelurahan Meri. Genangan air melanda lokasi-lokasi, karena selokan dan kantong-kantong air tak mampu menahan luapan air dari beberapa sungai.

Di Terminal Kertajaya, genangan air meluber ke jalan-jalan hingga mengakibatkan aktivitas lalu lintas terhenti. Luberan air itu berasal dari Desa Kenanten, Kecamatan Puri yang terendam air hingga sebatas perut. "Sekitar pukul 05.00, air cukup tinggi hingga perut, itu berasal dari luberan sungai sekitar desa," kata Agus, warga Kenanten. Yaitu Sungai Ngrayung yang mengalir ke wilayah Kota Mojokerto hingga Kali Sadar.

Karena lalu lintas terganggu, beberapa pengguna jalan tampak kesulitan mencari celah lolos dari genangan air. Begitu juga dengan aktivitas Terminal Kertajaya sempat terganggu untuk beberapa lama. Puncaknya terjadi sekitar pukul 06.00 hingga 11.00 siang.

Bus-bus besar tak bisa masuk area terminal. Sementara penumpang memilih turun atau naik di sepanjang Jl By Pass. "Kami seharian terpaksa mencari penumpang awut-awutan, karena orang-orang tak mau masuk terminal," ungkap Wakil Ketua Paguyuban Lin A, Sumadi. Katanya, karena imbas banjir sehari ini, rata-rata angkutan di terminal tersebut merugi. "Ada sekitar 200 angkutan dari berbagai lin," ujar Sumadi.

Wali Kota Mojokerto Abdul Gani menyempatkan memantau lokasi-lokasi yang dilanda banjir. Seperti di Miji Baru III, genangan air terjadi karena tak ada rumah pompa untuk mengikis air ke Kali Sadar. "Lokasi-lokasi yang terkena banjir akan terus kita pantau. Seperti di Miji Baru, karena tak ada pompa, akan kita upayakan," kata Abdul Gani.

Demikian juga dengan selokan-selokan tersumbat atau tergerus air, akan dilakukan perbaikan. Termasuk di Terminal Kertajaya, beberapa tanggul tergerus air.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto M. Sochib mengatakan, titik-titik banjir di Kota Mojokerto akan terus dilakukan perbaikan. "Sejauh ini penanganan cukup bagus, misalnya dengan meninggikan tanggul agar tak terjadi luapan air," ujar Sochib. Meskipun demikian, Kota Mojokerto akan melakukan perbaikan tanggul dengan menggunakan dana dari Pemprov Jatim dan APBD Kota Mojokerto. "Khususnya untuk meninggikan tanggul, karena hujan seperti ini kemungkinan masih akan terus terjadi," ungkapnya.

Sumber       :     Radar  Mojokerto