30 Persen Anak-anak
  • Post by kota on 08 March 2007
blog-image


Air, Paling Rentan Sebabkan Diare
Hingga April 2007, diperkirakan masih rawan terjadi wabah diare. Karena antara Januari hingga April, curah hujan relatif lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

"Air memang paling rentan menyebabkan berkembangnya bakteri ecoli, bakteri yang menyebabkan diare," jelas Kasubdin Pencegahan Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto drg Mujiwati. Dia mencontohkan cara penularan bakteri ecoli, di antaranya ketika hujan, terjadi becek atau tempat-tempat yang tergenang. "Anak-anak kecil paling senang bermain di tempat-tempat tersebut, ini rentan diinggapi bakteri ecoli," ungkapnya.

Sebagian besar penderita diare di Kota Mojokerto adalah anak-anak. "Jumlahnya hampir mencapai 30 persen dari total penderita, tapi mereka rata-rata penderita yang rawat berjalan," paparnya. Walaupun musim hujan relatif tinggi, namun hingga kini Kota Mojokerto belum masuk Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus diare.

Sesuai data klinis Dinkes Kota Mojokerto, pada Januari 2007 tercatat 442 penderita. Sedangkan di bulan yang sama tahun 2006 tercatat 510 penderita. "Pada Februari 2006 tercatat 371, sedangkan Februari 2007 masih belum diketahui jumlah keseluruhannya," jelasnya. Pada 2005 tercatat 4.324 penderita, sedangkan pada 2006 tercatat 4.535 penderita.

Walaupun belum KLB, namun dia meminta supaya warga mewaspadai bahaya diare. Karena penyakit ini cukup mudah penularannya. "Yang paling efektif adalah dengan menjaga pola hidup bersih, dengan membiasakan hidup bersih, kemungkinan diare bisa dihindari!" tandas drg Mujiwati. Khususnya bagi balita yang tingkat penekanannya sulit dilakukan.

"Bagi balita tentunya bergantung orang tuanya. Jika orang tuanya membiasakan hidup bersih dan sehat, tentu terjaga dari diare," pungkasnya.

Sumber       :    Radar mojokerto