Waria dan PSK Diajari Gunakan Kondom
Upaya menekan penyebaran penyakit mematikan, HIV/AIDS, semakin terlihat di Kota Mojokerto. Setelah muncul wacana pemberlakuan tes sampel darah kepada kelompok masyarakat dan PNS melalui klinik VCT, kali ini sasaran diarahkan kepada kelompok berisiko tinggi. Yaitu, para pekerja seks komersial (PSK) dan waria yang tinggal di Lokalisasi Balongcangkring Mojokerto.

Acara yang digelar Global Fund (GF) Mojokerto dengan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto ini berlangsung cukup simpatik. Tidak kurang dari 50 PSK dan 10 waria mengikuti paparan seputar tata cara penggunaan kondom. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit HIV/AIDS kelompok risiko tinggi di wilayah Mojokerto.

"Jadi, klinik VCT itu tidak ada paksaan dan tidak diwajibkan, karena sudah ada konselor yang bisa menjelaskan seputar penularan dan penyebaran HIV/AIDS," jelas Kasi P2 Dinas Kesehatan Kota Mojokerto drg Sri Mujiwati, kemarin.

Di sela-sela acara tersebut, drg Muji juga mengungkapkan, klinik VCT tersebut akan melakukan konseling, pengobatan bila terinfeksi positif, beserta pendampingan hingga sembuh. Klinik VCT ini juga mempunyai laboratorium tersendiri dalam melakukan tes sampel darah.

Karena itulah, pihaknya berharap, kelompok berisiko tinggi turut menekan dan melakukan pencegahan penyakit HIV/AIDS. Salah satu upaya pencegahan ini adalah dengan berpartisipasi memberikan kondom kepada pasangan pelanggan. Tujuannya agar penderita baru tidak bertambah lagi dan makin meresahkan masyarakat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lima orang diketahui menjadi penderita baru HIV/AIDS di Kota Mojokerto setelah beberapa kali melakukan konseling di klinik VCT. Selain akibat faktor melakukan hubungan seksual yang tidak aman, di antara penderita baru ini terdapat remaja pecandu narkoba yang tertular karena menggunakan jarum suntik secara bergantian. Rata-rata penderita baru di awal tahun 2007 ini masih berusia produktif antara 30-40 tahun.

Sumber       :        Radar Mojokerto

<< :: Kembali