Bidik Balita Dan Siswa Sd
  • Post by kota on 16 February 2007
blog-image


Antisipasi Penyakit Campak
Penyebaran virus Campak yang telah merambah ke Jatim tak luput dari perhatian Pemkot Mojokerto. Kendati di wilayahnya belum muncul indikasi gejala tersebut, namun mereka dituntut melakukan langkah antisipasi. Selama sebulan, mulai tanggal 20 Februari sampai 20 Maret, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto melakukan imunisasi campak masal.

"Mengingat mudah dan cepatnya penyebaran virus tersebut, maka harus cepat pula dilakukan antisipasi," ungkap Kasubdin Pemberantasan Penyakit Dinkes Sri Mujiwati, kemarin. Imunisasi dengan sasaran mulai bayi usia 6 bulan sampai 59 bulan dan anak kelas I sampai kelas VI SD tersebut bertujuan menambah kekebalan terhadap serangan virus tersebut. "Dikatakan bahaya, penyakit Campak memang berbahaya dan harus dibentengi. Selain menular, penyakit tersebut dapat mengancam kehidupan bayi dan anak balita, sebab sampai menyerang otak. Apalagi, di Jatim sudah ada daerah yang KLB, bahkan meninggal," katanya.

Mengingat selain balita, sasarannya juga siswa SD/MI, maka selain dilakukan di Posyandu lingkungan masing-masing, imunisasi juga digelar di sekolah. "Mulai tanggal 20 Pebruari akan terus dilakukan. Sesuai jadwal yang ditetapkan baru berakhir tanggal 20 Maret nanti," katanya. Diharapkan dalam waktu sebulan tersebut, semua sasaran sudah memperoleh imunisasi tersebut. Karena itu, ditekankan pada seluruh masyarakat umum maupun masyarakat sekolah untuk mendatangi pos-pos yang telah ditunjuk. "Semuanya harus memperolehnya. Karena ini penyakit menular, kalau sampai ada yang terkena bisa mengancam lainnya," katanya.

Tak hanya imunisasi Campak, dalam waktu bersamaan juga akan diberikan imunisasi polio dan vitamin A. Hanya saja, imunisasi polio maupun vitamin A hanya diberikan kepada anak dengan usia 0 sampai 59 bulan. "Untuk mendapatkan semua itu dijamin gratis. Tak ada pungutan biaya," tegasnya. 

Sumber      :      Radar Mojokerto