Fkb Raih Ketua Bk
  • Post by kota on 14 February 2007
blog-image


Gagal Usung Satori, Amankan Calon Sendiri
Walaupun tidak mendudukkan anggotanya pada jabatan ketua Komisi di lingkup DPRD Kota Mojokerto, namun Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) berhasil meraih kursi ketua Badan Kehormatan (BK). Rencananya, keseluruhan hasil pemilihan tersebut bakal diumumkan hari ini.

Terpilihnya Riha Mustofa dari FKB tersebut ditempuh dengan jalan musyawarah mufakat tiga anggota BK yang dipilih melalui paripurna yang digelar di ruang sidang kantor DPRD sehari sebelumnya. Mereka antara lain, Riha sendiri, Mubinah dan Imam Maghfur. Selain menetapkan Riha sebagai ketua salah satu alat kelengkapan dewan yang pembentukannya sempat mengalami ketersendatan, juga menetapkan Mubinah sebagai wakil ketua dan Imam Maghfur anggota. "Hasilnya, memang saya yang disepakati menjadi ketua," ungkap Riha singkat.

Secara terpisah, Imam Maghfur juga membenarkan hasil tersebut. Menurutnya, dirinya menjadi anggota, Mubinah wakil ketua dan Riha Mustofa menjadi ketua. "Semuanya akan diumumkan besok (hari ini, Red)," ungkapnya kemarin.

Keberhasilan FKB tersebut sebelumnya sudah santer terdengar di kantor anggota dewan. Bahkan, oleh sejumlah kalangan sudah banyak diprediksikan. Namun, diperoleh informasi yang bersumber dari salah seorang anggota FKB yang menyebutkan, awalnya FKB tidak ngotot mengusung calonnya menduduki ketua. Bahkan, sempat mencuat kabar, suara fraksinya akan dilempar kepada calon BK yang dimunculkan Fraksi Partai Golkar (FPG), Satori Suarta. Namun, karena terjadi perubahan peta dalam bursa pemilihan BK, menyusul ditariknya Satori Suarta dari calon, maka FKB langsung merapatkan diri untuk mengamankan calonnya sendiri yang sejak awal diusulkan.

Sehari sebelumnya, pemilihan anggota BK memang sempat berjalan menegangkan. Hal itu setelah Fraksi Partai Golkar (FPG) yang merasa ditilap dalam kompromi politik yang dilakukan sejumlah fraksi di lingkup DPRD Kota Mojokerto memutuskan menarik Satori Suarta, calonnya dari bursa pemilihan anggota BK tersebut. Bahkan, mereka memilih abstain dan meninggalkan peluang perebutan kursi salah satu alat kelengkapan dewan bersifat tetap itu.  

Sumber         :    Radar  Mojokerto