Sehari, 14 Ton Ludes
  • Post by kota on 07 February 2007
blog-image


Operasi Pasar Beras Kota
Hari pertama operasi pasar murni (OPM) yang digelar Pemkot Mojokerto, menyusul melonjaknya harga beras di pasaran, menghabiskan sebanyak 14 ton, kemarin. Kegiatan yang bertujuan untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok tersebut, menurut rencana akan digelar setiap hari selama dua minggu, selain hari libur.

"Untuk hari pertama ini kami menggelar di tiga tempat. Antara lain di Kelurahan Surodinawan, Kelurahan Kedundung dan Pasar Tanjung Anyar," jelas Ketua Tim OPM sekaligus Kasubdin Perdagangan Disperindag dan Penanaman Modal (PM) Kota Mojokerto Agus Dirgantoko, kemarin. Dari tiga lokasi, tercatat kelurahan yang terbanyak menghabiskan beras adalah di Kelurahan Kedundung. Hingga sekitar pukul 13.00, tercatat menghabiskan sebanyak tujuh ton. Sedangkan di dua tempat lainnya masih di bawahnya. "Di Kelurahan Surodinawan menghabiskan empat ton, dan di pasar lebih rendah lagi, hanya tiga ton," tambahnya.

Berbeda dari biasanya, OPM kali ini tidak dibatasi jumlahnya. Karena sejak awal bertujuan menstabilkan harga beras di pasaran, maka melihat kebutuhan. Selain itu, tidak terbatas untuk masyarakat miskin. "Berapa pun yang dibutuhkan saat digelar OPM, akan disediakan. Operasi ini untuk umum, untuk seluruh masyarakat," ungkapnya. Banyaknya beras yang dihabiskan, menurutnya, karena besarnya permintaan masyarakat. Hal itu disebabkan pula karena harga yang diberlakukan dalam OPM tersebut jauh di bawah harga pasaran yang terjadi. Beras jenis IR 64 di pasaran harganya tembus Rp 5.000 per kilogram, gelar operasi pasar hanya mematok harga Rp 3.700 per kilogramnya. "Harga yang berlaku ketika operasi itu sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET). Harga itu sudah turun dari sebelumnya, yang sempat mencapai Rp 4.500, Rp 4.200 sampai Rp 4.000," ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala Disperindag dan Penanaman Modal setempat Budwi Shunu HS mengatakan, dalam OPM tersebut pihaknya melibatkan beberapa instansi. Di antaranya Disperta, Bappeko dan Bagian Perekonomian, pihaknya juga menggandeng Bulog. Beras yang digelar pun berasal dari Bulog. "Karena tujuannya untuk menstabilkan harga, maka tidak dibatasi. Berapa pun akan disedikan. Beras itu sendiri berasal dari Bulog," katanya. Persediaan beras di Bulog mencakup Kota dan Kabupaten Mojokerto, serta Jombang masih banyak. Menurutnya, diperkirakan masih bisa memenuhi kebutuhan selama enam bulan ke depan. "Target kami, dengan OPM ini, harga beras di pasaran stabil, paling tidak di bawah Rp 4.500," jelas dia.

Dikatakannya, kemarin merupakan hari pertama. Dan, masih akan dilanjutkan hingga selama dua minggu. "Tempatnya bergiliran. Sesuai jadwal, akan ditempatkan di kelurahan, supaya bisa menjangkau masyarakat," ungkap Budwi Shunu.

Sumber        :     Radar Mojokerto