Diduga Keracunan Makanan
  • Post by kota on 29 January 2007
blog-image

 

Disperta Tak Temukan Tanda Flu Burung
Hasil sementara diagnosa yang dilakukan petugas Dinas Pertanian (Disperta) Kota Mojokerto menyebutkan matinya puluhan bebek milik salah seorang warga Pulowetan, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon, disebabkan keracunan makanan. Selain, tidak ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada Avian Influenza (AI), pada unggas tersebut ditemukan keluar busa di parohnya.

Demikian ditegaskan Plt Kepala Disperta Kota Mojokerto Kun Maryatin, kemarin. "Dari hasil pengumpulan informasi dari pemilik dan sisa ternak, kematian tersebut akibat keracunan," katanya. Diagnosa yang dilakukan diakui terbatas. Hal itu menyusul, karena kekhawatiran terkena flu burung, ternak yang mati tersebut langsung dibakar. "Sehingga, selain makanan, hanya sisa ternak yang ada," tambahnya.

Namun demikian, dirinya meyakinkan jika diagnosa dan hasil pengumpulan informasi tersebut dapat disimpulkan jika matinya bebek tersebut akibat keracunan makanan. Kendati demikian, pihaknya tidak lantas tinggal diam. Seiring dengan upaya antisipasi, pihaknya tetap melakukan penyemprotan dan vaksinasi terhadap unggas di tempat itu dan milir warga lainnya di sekitar lokasi.

Sebagaimana diketahui, warga Pulowetan Kelurahan Kecamatan Prajuritkulon diresahkan kabar flu burung menyusul adanya puluhan bebek milik milik Kodri, 41, seorang warga setempat yang mati mendadak. Tak kurang, 25 ekor bebek miliknya diketahui mati pada subuh sekitar pukul 05.00, Kamis (25/1). Karena khawatir, warga membakar puluhan bangkai bebek dan menguburnya.

Hari itu juga, petugas Disperta Kota Mojokerto langsung melakukan penyempotan disinfektan di sekitar lokasi kejadian. Tak cukup melakukan penyemprotan, petugas juga melakukan vaksinisasi flu burung terhadap unggas-unggas lainnya.

Sumber      :     Radar Mojokerto