Dipastikan Tak Ada Masalah
  • Post by kota on 25 January 2007
blog-image


Proyek Bedah Rumah dan Raskin
Meskipun Raperda APBD secara resmi belum didok, namun sejumlah program yang realisasinya langsung bersentuhan dengan masyarakat, belakangan dikabarkan sudah beres. Di antaranya, bedah rumah dan beras untuk masyarakat miskin (raskin).

"Untuk bedah rumah, jumlah sasarannya sekitar 500, yang terdiri atas Kecamatan Prajurit Kulon dan Magersari. Sedangkan alokasi anggaran setiap sasaran disetujui Rp 6,5 juta. Namun, sekarang kan APBD belum disahkan. Sehingga, lebih jelasnya menunggu APBD disahkan," ungkap Imam Sampurno, kepala Bappeko Mojokerto ketika ditanya hasil pembahasan yang menyangkut program tersebut, kemarin.

Selain terjadi perubahan alokasi anggaran dari sebelumnya hanya Rp 5 juta per sasaran menjadi Rp 6,5 juta, juga terhadap leading sector. Pada pelaksanaan sebelumnya leading sector-nya dibagi dua, Bappeko untuk wilayah Kecamatan Prajurit Kulon dan Dinkessos di Kecamatan Magersari. Sedangkan untuk pelaksanaan tahun ini seluruhnya diserahkan Bappeko. Walaupun demikian, untuk pelaksanaan di lapangan nanti akan diserahkan ke pihak kelurahan. "Alokasi Rp 6,5 juta itu utuh diberikan ke sasaran. Tak ada lagi potongan, termasuk untuk operasional. Sebab, sudah disiapkan sendiri untuk operasionalnya," ungkap Kholid Firdaus, anggota DPRD Kota Mojokerto.

Mengiringi bedah rumah, program raskin juga sudah dinyatakan beres. Sejumlah anggota dewan Kota Mojokerto mengungkapkan, program beras miskin tidak ada perubahan. Walaupun APBN menurunkan jatah dari 15 kilogram menjadi 10 kilogram, namun dalam pelaksanaannya nanti yang diterima sasaran di Kota Mojokerto tetap 15 kilogram. Alasannya, sudah ada kesepakatan untuk menambah 5 kilogram untuk sasaran dari yang di-cover APBN. "Sehingga, yang diterima semuanya sama. Baik yang di-cover APBN maupun APBD sebanyak 15 kilogram," ungkap Ivan Syahrudi, anggota Komisi IV.

Lebih lanjut dikatakan Ivan, yang muncul dalam pembahasan hanya ada perubahan harga per kilogramnya. Sebelumnya, per kilogramnya Rp 6.300, dan menurun menjadi Rp 5.500. "Hanya ada perubahan harga dari usulan semula. Namun, untuk jatah yang diterimakan ke sasaran, tidak ada perubahan," jelas Ivan.

Sebagaimana yang disampaikan Kabag Perekonomian Setdakot Mojokerto Joko Suhariono, pembagian raskin selama tahun 2007, pihaknya memang menggunakan data dari Bappeko. Dan, sesuai data jumlah rumah tangga miskin di masing-masing kelurahan tidak sama. Secara keseluruhan jumlah penerima atau sasaran program raskin sebanyak 5.036. Jumlah tersebut berkurang dari tahun sebelumnya sebanyak 5.052. Dari total jumlah tersebut, yang di-cover APBN sebanyak 3.848 RTM, dan selebihnya APBD.

Sasaran penerima raskin di Kota Mojokerto ternyata tidak hanya keluarga miskin, namun juga termasuk yang hampir miskin. Hanya, untuk yang hampir miskin ini diskor terlebih dulu. Sedangkan, jika hanya yang miskin, jumlahnya sebanyak 4.890. 

Sumber      :     Radar  Mojokerto