Semprot Pasar Burung
  • Post by kota on 23 January 2007
blog-image


Petugas Bagikan Obat Gratis
Langkah antisipasi menyusul terdeteksinya unggas di wilayah Kabupaten Mojokerto terserang virus Avian Influenza (AI) terus dilakukan Dinas Pertanian (Disperta) Kota Mojokerto. Setelah sebelumnya melakukan penyemprotan dan vaksinasi unggas milik penduduk, kemarin petugas melakukan penyemprotan unggas di pasar burung Jl Empunala.

Tak sekadar penyemprotan, di tempat tersebut, petugas juga memberikan secara cuma-cuma obat disinfektan kandang ayam secara cuma-cuma alias gratis. Pedagang hanya tandatangan sebagai tanda terima penerimaan barang. "Penyemprotan ini sebagai lanjutan dari upaya antisipasi mencegah masuknya virus flu burung ke wilayah kota," kata Plt Kepala Disperta Kota Mojokerto, Kun Maryatin, kemarin.

Tindakan yang sama, dikatakan Kun, akan terus dilakukan. Sebagaimana ditegaskan sebelumnya, bahwa dengan terdeteksinya kasus flu burung di Kabupaten Mojokerto harus diwaspadai. Sehingga, kali pertama penyemprotan dan vaksin terhadap wilayah yang berdekatan dengan lokasi munculnya kasus tersebut.

Siang itu, sekitar pukul 09.30 sejumlah petugas terlihat datang ke lokasi pasar burung. Dengan peralatan yang telah dipersiapkannya, petugas itu langsung melakukan penyemprotan.

Mendapat penyemprotan tersebut, Iwan salah seorang pedagang burung mengaku sangat senang. Malah, dirinya juga mendapatkan obat yang diberikan secara gratis tersebut. "Dengan adanya penyemprotan ini ya sangat senang. Saya juga diberikan obat dengan gratis," ungkapnya.

Sementara itu, Iwan pedagang burung mengaku miris atas berkembangnya kasus flu burung, omzetnya mengalami penurunan drastis. "Untuk omzet penjualan, kami mengalami penurunan rata-rata 50 persen sampai 60 persen," katanya.

Jika sebelumnya dalam sehari memperoleh pendapatan kotor Rp 1 juta, selama munculnya virus tersebut, kini hanya Rp 500 ribu. Tak hanya itu, dirinya juga menurunkan harga sampai 25 persen. "Kalau untuk pembelian, saya tak ada perubahan," katanya.

Kondisi yang sama ternyata juga dialami para pedagang ayam di Pasar Tanjung Kota Mojokerto. Mereka semua mengeluh telah mengalami penurunan omzet. Tak tanggung-tanggung penurunannya sangat drastis. Arifin, seorang pedagang ayam kepada Radar Mojokerto mengaku penurunan omzetnya sampai separo atau 50 persen. Dirinya yang biasanya berjualan mulai pukul 05.00 tak sampai siang dalam setiap harinya bisa menghabiskan 150 ekor, setelah adanya flu burung menurun menjadi hanya 75 ekor. "Pembeli itu beralasan takut," katanya. 

Sumber     : Radar Mojokerto