Awasi Dan Adukan!
  • Post by kota on 17 January 2007
blog-image


Pelaksanaan proyek fisik di Kota Mojokerto mendapat perhatian serius Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Soehartono. Dirinya meminta masyarakat lebih aktif ikut mengawasi dan mengadukan jika menemukan adanya ketidakberesan dalam pengerjaan proyek tersebut. "Pengerjaan proyek fisik itu kan harus sesuai dengan harapan masyarakat. Karena itu, masyarakat juga harus ikut mengawasinya. Kalau ada yang janggal, ya langsung laporkan," tegas Gani.

Selain melalui dialog langsung antara masyarakat dengan dirinya yang kerap dilakukan di kelurahan-kelurahan secara bergiliran. Ditambahkan, masyarakat juga bisa mengadukan lewat surat ke kotak pengaduan yang sudah tersedia di kantor pemkot. "Itu kan ada kotak, kan bisa melalui surat dimasukkan. Kami akan menanggapinya. Atau langsung ketika dialog," lanjutnya.

Untuk mendukung pengaduan warga ini, menurut Gani, keberadaan papan proyek di setiap lokasi pengerjaan harus selalu tersedia.

Sebagaimana diketahui, pada pelaksanaan proyek tahun 2006 lalu, keberadaan papan proyek sempat tidak diperhatikan. Sehingga, di sejumlah lokasi proyek tidak terpampang papan yang menunjukan nama, nilai dan pelaksana proyek tersebut. Tak kalah pentingnya, pada papan itu juga menjelaskan tentang waktu pelaksanaannya.

Saking pentingnya keberadaan papan proyek tersebut, belum terpasangnya papan proyek yang menjadi identitas suatu proyek tersebut sempat terus mendapat sorotan kalangan dewan. Selain karena sudah menjadi keharusan, papan proyek juga diharapkan bisa memberikan ruang bagi masyarakat untuk mengetahui pengerjaan proyek. Sehingga, masyarakat bisa ikut mengawasinya.

Sebaliknya, dengan tidak dipasang papan tersebut, masyarakat tidak bisa mengetahui nama proyek yang sedang dikerjakan. Apalagi, yang menyangkut besaran nilai proyek dan rekanan yang melaksanakan pekerjaan itu.

Paling tidak, wali kota sangat berharap pengerjaan proyek di tahun 2007 ini bisa lebih profesional. Selain itu, persoalan kualitas juga tak luput dari perhatiannya. "Harus lebih professional dan ada peningkatan kualitas. Cari uang itu susah, maka harus dikerjakan dengan profesional dan hasilnya sesuai harapan masyarakat," katanya. Termasuk faktor pendukung, menurutnya adalah persoalan waktu. Pengerjaan harus diberikan waktu yang cukup. "Kalau waktunya sedikit, terlalu terburu-buru, hasilnya tidak baik," ujarnya.

Sementara itu, disinggung soal banyaknya pengerjaan proyek fisik di tahun 2006 yang menuai masalah, dirinya mengatakan, semua itu kan sudah ada teguran. Hal itu menurutnya sangat berpengaruh untuk menilai pekerjaan rekanan. "Kalau teguran sampai tiga kali, itu baru di-blacklist," katanya.

Sumber      :     Radar Mojokerto