blog-image

 
Balap Sepeda dan Tinju Melaju, Sepak Bola Makin Ruwet
PERJALANAN Tahun 2006 sebentar lagi kita tinggalkan. Walaupun tinggal menghitung jam, namun geliat olahraga yang terjadi di Kota Mojokerto justru semakin tampak dan sangat membanggakan. Betapa tidak, di pengujung 2006 ini paling tidak ada tiga even olahraga yang digelar tingkat regional dan lokal. Ini bukan berarti, para pegiat olahraga di kota setempat ingin memanfaatkan akhir 2006 dengan kenangan yang manis, tapi rupanya merupakan agenda rutin yang sudah dijadwalkan sejak lama.

Ketiga even olahraga yang menutup perjalanan 2006 itu adalah, Kejurda Tinju tingkat Jatim, Kejurcab Silat dan Turnamen Bulutangkis. Yang menarik, ketiga even olahraga yang terjadi pada akhir tahun itu, semuanya merebutkan Piala Wali Kota. Dan yang lebih menarik lagi, ketiga even tersebut dilaksanakan hampir bersamaan, yakni pada akhir Desember 2006. Mudah-mudahan ketiga even yang sama-sama digelat pada akhir 2006 ini bukanlah merupakan akhir dari segalanya, tapi justru merupakan awal dari segalanya. Artinya, pada 2007 nanti semua cabang olahraga di Kota Mojokerto menjadi bangkit dan mampu menunjukkan prestasinya.

Dalam perjalanan kurun waktu 2006, memang sudah banyak prestasi olahraga yang berhasil ditorehkan oleh para atlet dari Kota Mojokerto. Bahkan, dalam 2006 (Agustus) Kota Mojokerto sempat menjadi perhatian dunia, karena telah menjadi tuan rumah dan transit kejuaraan balap sepeda tingkat Asia yang bertajuk Tour de Asia. Meskipun dari para peserta balap sepeda itu belum ada atlet yang berasal dari Kota Mojokerto, tapi paling tidak dengan digelarnya kegiatan itu, Kota Mojokerto telah menjadi catatan dan perhatian dunia. Dan mudah-mudahan akan menjadi cikal bakal bangkitnya atlet balap sepada dari Kota Mojokerto. Apalagi, selama ini Pengcab ISI Mojokerto telah melakukan pembinaan terhadap sejumlah atlet balap sepeda.

Bahkan, sejumlah atlet tersebut telah beberapa kali mengikuti even tingkat regional dan nasional. Walaupun bagi masyarakat Kota Mojokerto, olahraga tersebut masih kurang membumi, tapi paling tidak prestasi cabang balap sepeda itu sudah pernah diakui di tingkat regional dan nasional.Sebagai tantangan pada 2007 nanti, paling tidak atlet balap sepeda Kota Mojokerto harus mampu menujukkan prestasinya di tingkat Asia. Belum lagi prestasi dalam cabang olahraga tenis lapangan. Pada 2006 Kota Mojokerto telah mampu menunjukkan prestasinya di kelompok junior yang disandang Lia dan Lina. Bahkan, kini dua atlet kembar itu dikabarkan telah menjadi rebutan dengan Pengcab Pelti Kalimantan untuk mewakili PON mendatang. Karena masih di-gandoli oleh Pelti Kota Mojokerto, akhirnya upaya untuk mengajak Lia dan Lina pada PON nanti hingga sekarang ini masih belum ada titik temu. Bahkan, kabar terakhir, Lia dan Lina akan tetap dipertahankan untuk memperkuat tim Jatim. Dengan demikian, pada 2006 untuk cabor tenis lapangan, Kota Mojokerto sudah mampu menunjukkan kiprahnya dalam even tingkat nasional mendatang.

Sementara itu, untuk cabor tinju, Kota Mojokerto pada akhir 2006 telah menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan. Kendatipun kepengurusan Pertina Cabang Kota Mojokerto baru saja dibentuk dan dikukuhkan, namun olahraga "adu jotosan" prestasinya langsung melaju sangat cepat.

Hal ini bisa dilihat dari Kejurda tinju amatir yang baru saja diselenggarakan di GOR Mojopahit Jl Gajah Mada. Selain mampu meraih prestasi sebagai petunju terbaik, petinju asal Kota Mojokerto juga telah berhasil meraih prestasi dua emas. Kedua predikat dan prestasi itu diraih oleh petinju Kota Mojokerto, Tendy W dan Ryan Thomas. Sebuah prestasi yang cukup spektakuler dan membanggakan warga Kota Mojokerto. Lalu, bagaimana prestasi cabang olahraga sepak bola di Kota Mojokerto sepanjang 2006? Meskipun Kota Mojokerto hingga saat ini masih memiliki klub sepak bola yang cukup tua (Persem), tapi prestasinya masih belum mampu menghibur warganya.

Posisi Persem yang hingga kini masih menempati posisi di kasta Divisi III Regional Jatim, kondisinya semakin redup dan ruwet. Belakangan ini berembus kabar munculnya wacana untuk membubarkan tim sepak bola legendaris kebanggan warga Kota Mojokerto itu. Memang, itu masih merupakan wacana, tapi paling tidak dengan munculnya wacana itu, telah memunculkan reaksi dari pegiat sepak bola di daerah setempat.

Apalagi, sebagian besar pegiat sepak bola di kota ini masih menginginkan Persem untuk tetap eksis di bumi Majapahit ini. Dan rupanya, upaya tarik-menarik tentang perlu dan tidaknya Persem itu dibubarkan, belum ada tanda berakhir hingga pengujung 2006 ini. Akibatnya, persiapan tim Persem untuk menghadapi kompetisi 2007 mendatang rupanya sudah tidak dipedulikan. Karena hingga akhir 2006 ini, pengurusnya masih menerima ujian dan godaan yang super berat, sesudah munculnya wacana dari sekelompok orang untuk membubarkan Persem, setelah terbentuknya Pengcab PSSI Kota Mojokerto. Karena itu, pada awal 2007 nanti, setidaknya ada setitik harapan dari para pegiat sepak bola di Kota Mojokerto untuk tetap memertahankan keberadaan Persem dan mulai merajut prestasi bagi kemajuan sepak bola di kota ini. Selamat tahun baru 2007, dan selamat berbenah diri untuk meraih prestasi yang gemilang. Salam Olahraga!. 

Sumber       :       Radar Mojokerto