Sesuai jadwal, sebanyak 149 calon jamaah haji (CJH) rombongan dari Kota Mojokerto berangkat kemarin pagi. Selain dilepas keluarga dan seluruh pengantarnya, para jamaah secara resmi juga diberangkatkan Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono. Rombongan yang terdiri atas tiga bus dan satu pengangkut barang itu mulai bergerak meninggalkan areal halaman Kantor Pemkot Mojokerto sekitar pukul 07.05.

Selama prosesi pemberangkatan, yang diperbolehkan masuk ke halaman pemkot hanya seorang pengantar untuk masing-masing jamaah. Selebihnya, para pengantar harus rela menunggu pembarangkatan di Jl Gajah Mada, depan pemkot. Mereka yang tetap berkeinginan melihat dari dekat, terpaksa rela berdesakan mendekat ke pintu gerbang pemkot. Ketatnya pengamanan saat itu, akhirnya membuat para pengunjung melepas keberangkatan jamaah dengan lambaian tangan dari luar pemkot.

Sebelumnya, jamaah terlebih dulu diberikan sedikit pembekalan oleh panitia yang disampaikan langsung Suwito, Kakandepag Kota Mojokerto. Sedangkan dalam sambutannya, wali kota hanya menekankan kepada jamaah agar membiasakan saling membantu, saling memperhatikan antar jamaah. "Jika sudah sampai di sana, harus tetap budayakan gotong-royong," imbau Gani.

Sayangnya, pengamanan yang diberikan Satpol PP Kota Mojokerto terlihat sangat berlebihan. Bahkan, beberapa kali wartawan dihalang-halangi saat berniat mengambil gambar prosesi pemberangkatan yang dilaksanakan di Pendapa Graha Praja Wijaya. Termasuk ketika Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono bersama jajaran muspida secara simbolis melepas keberangkatan seluruh jamaah dengan bersalaman. "Tidak boleh masuk," kata seorang petugas pol PP sembari berdiri tegak di depan pintu pendapa yang tertutup.

Sumber        :      Radar  Mojokerto