blog-image


Lebarkan Jalan, Hidupkan Perekonomian dan Tarik Investor
Status kota yang disandang Kota Mojokerto, seolah menuntut pemerintah setempat berpikir untuk menyelaraskannya dengan kondisi sebenarnya. Sementara di satu sisi, mereka dihadapkan dengan keterbatasan potensi. Kondisi inilah yang menuntut pemkot bisa menciptakan potensi-potensi baru.

TAK sampai tiga jam untuk menyusuri seluruh jalan-jalan dan lorong-lorong di wilayah Kota Mojokerto. Hal itu menunjukkan betapa "sempitnya" wilayah Kota Mojokerto yang hanya memiliki dua kecamatan, namun memiliki jumlah penduduk terpadat di Jawa Timur ini.

Misalnya saja Tugu Adipura di tengah perempatan Jl Gajah Mada - Jl Bhayangkara dan Jl Benteng Pancasila sebagai garis start perjalanan melihat geliat pembangunan yang belakangan gencar dilakukan pemerintah kota. Dari garis start itu perjalanan dimulai. Bergerak ke arah timur, tepatnya Jl Benteng Pancasila, langsung terlihat debu beterbangan yang seolah menyapa wajah siapa saja yang melintas di sepanjang jalan tersebut. Ditambah panasnya terik matahari menjadikan siang itu semakin penat. Tak jarang para pengguna jalan terlihat menutup sebagian mukanya, terutama hidung dan mulutnya.

Di lokasi itu, ya di sepanjang jalan tersebut memang berlangsung pengerjaan proyek. Dari papan yang terpampang di ujung jalan, sudah bisa diketahui bahwa telah berlangsung proyek pelebaran Jl Benteng Pancasila. Jalan yang sebelumnya sempit, diimpit areal persawahan dan sungai itu perlahan dilebarkan. Dianggarkan dari Dana Alokasi Umum (DAU) 2006 sebesar Rp 2.572.830.000, jalan tersebut akan disulap lebih lebar.

Untuk itu, sebelumnya pemkot bahkan harus melakukan pembebasan lahan. Tak sedikit anggaran yang diperlukan, untuk pembebasannya saja hampir mencapai Rp 4 milar. Melihat dari papan proyek yang terpampang di sekitar lokasi pengerjaan, pelebaran tersebut selain memperlancar arus lalu lintas, juga meningkatkan perekonomian. Menurut rencana, pelebaran itu akan tembus sampai Jl Empunala.

Melanjutkan perjalanan, ke sebelah selatan lokasi tersebut akan terlihat lagi pelebaran jalan. Pelebaran jalan juga dilakukan pemerintah terhadap Jl Tropodo. Tak lama di sana, perjalanan pun berlanjut ke Jl Brawijaya. Penglihatan akan kembali disuguhi proyek yang sama. Iya, proyek pelebaran jalan. Melebarkan jalan tersebut, pemerintah memilih diarahkan ke timur menyentuh sungai. Tak urung, pelebaran jalan itu memakan sebagian sungai. Hingga kemarin, pengerjaannya sedikit telah menunjukkan hasil. Selain hampir merampungkan trotoar, pengurukan pelebarannya juga telah dilakukan.

Pelebaran jalan itu bukan tanpa maksud. Pemkot sendiri yang langsung diungkapkan Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono menyatakan, pelebaran itu sebagai upaya menumbuhkan atau menghidupkan perekonomian di kota ini. Kota yang hanya terdiri atas dua kecamatan yang minim akan panorama alam. Tak ada yang bisa ditawarkan dari kota ini, manakala pemerintah dan masyarakatnya tidak berusaha menumbuhkan potensi yang bisa menumbuhkan nilai tawar itu sendiri.

Dengan dalih, pelebaran jalan merupakan langkah awal. Sebuah langkah untuk melengkapi infrastruktur. Ketika sarana jalan lebar, menurutnya, lahan-lahan yang sebelumnya tertidur, akan bangun. Lahan tersebut bangkit menjadi lokasi perdagangan. Banyak keuntungan secara ekonomis yang akan didapat.

Ini pula yang diharapkan bisa menarik investor, baik lokal maupun luar daerah menanamkan investasinya di kota ini. Kota yang merupakan penyangga Surabaya. "Jika jalannya lebar, bersih, indah atau tidak kumuh, investor akan tertarik," ungkapan itu pun keluar dari orang nomor satu di kota ini.

Mengiringi itu, maka investor akan dipermudah. Caranya, dengan merealisasikan Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang sebentar lagi sudah bisa dinikmati. "Perizinan akan dipermudah," jelasnya.

Ketika perjalanan dilanjutkan ke gang-gang kecil kawasan permukinan hingga ke perumahan-perumahan, nyaris semua jalan telah mulus. Misalnya, saat kita melintas di ruas jalan yang berbatasan langsung dengan jalan Kabupaten Mojokerto, bakal terasa "perbedaannya."

Selain meningkatkan kualitas jalan, pemkot juga getol melakukan terobosan untuk meningkatkan perekonomian. Di antaranya telah menetapkan empat titik lokasi, yaitu Jl Majapahit, Jl Bhayangkara, Jl Pahlawan dan Jl Gajah Mada sebagai kawasan perdagangan. Tim evaluasi telah dibentuk dan siap berjalan tahun depan. Terhadap rencana itu pula, pemkot akan mengeluarkan perda yang ditindaklanjuti dengan SK Wali Kota.

Namun, paling tidak, untuk mewujudkan itu, selain diperlukan dukungan masyarakat atau semua pihak, komitmen, juga anggaran yang tidak sedikit. (*)

Sumber      :      Radar Mojokerto