Tarif Angkot Tidak Naik
  • Post by kota on 19 October 2006
blog-image


Jelang Lebaran, Masih Sepi Penumpang
Tarif angkutan kota (angkot) yang beroperasi di Kota Mojokerto pada Lebaran tahun ini diperkirakan tidak terjadi kenaikan. Hingga kemarin, tarif yang dikenakan terhadap penumpang umum tidak ada perubahan, masih tetap Rp 2000. Demikian itu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang kerap terjadi kenikan tarif angkot menjelang Lebaran.
Kepala Dinas LLAJ Kota Mojokerto Sujadi mengatakan, sejauh ini pihaknya bersama Organda tidak punya rencana menaikan tarif. Menurutnya, tarif yang berlaku sekarang sudah sesuai, setelah sebelumnya sempat dilakukan kenaikan akibat naiknya harga BBM. "Kami tidak ada rencana menaikan tarif angkot untuk Lebaran sekarang," katanya, kemarin.
Namun demikian, dirinya tidak berani memastikan bahwa tidak terjadi kenaikan tarif. Pasalnya, dikatakan Sujadi, ketika sudah di lapangan bisa saja sopir menaikan tarifnya sendiri, meskipun itu sangat kecil kemungkinannya. "Yang jelas, kenaikan secara resmi dari kami berdasar hasil musyawarah, sejauh ini tidak ada. Dan, mungkin juga tidak akan ada kenaikan pada Lebaran tahun ini," katanya.
Bahkan terhadap itu pula, pihaknya telah menyiapkan posko di kantornya. Pos yang memang secara khusus disiapkan pada Lebaran ini, selain untuk pengaduan masyarakat, juga memantau aktivitas yang terjadi menyangkut angkutan. Salah satunya mengenai tarif, pihaknya menegaskan, tidak akan segan memeberikan teguran jika mengetahui ada sopir yang dengan seenaknya menaikan tarif sendiri. "Pos itu ada di kantor. Dan, kantor kami kan memang berada di Terminal. Jadi enak pemantauannya," ujarnya.
Terkait keluhan masyarakat selain menyangkut tarif, pos yang disiapkan juga akan berguna untuk mengakomodir keluhan masyarakat akibat lonjakan penumpang. Sewaktu-waktu petugas di posko tersebut bisa langsung menghubingi perusahaan bus, jika di terminal sampai kekurangan armada. "Yang kami antisipasi adalah lonjakan penumpang dari Mojokerto keluar atau biasa disebut mudik," katanya.
Sejauh ini, menurutnya, lonjakan tersebut belum terlihat. Dirinya memperkirakan, pada H-4 lonjakan penumpang baru akan terlihat. Kendati demikian, dirinya pesimis lonjakan akan sangat banyak. Namun, hanya sekitar tiga sampai lima persen. "Sekarang kan banyak masyarakat yang memilih naik mobil pribadi. Pun masyarakat juga banyak yang memiliki sepeda motor," katanya.
Terkait kenaikan tarif, ternyata para sopir angkot sendiri juga merasa pesimis terjadi kenaikan tarif. Anang misalnya, salah seorang sopir angkot asal Kecamatan Magersari Kota Mojokerto ini mengaku hingga kemarin penumpang masih sepi. Lain seperti tahun-tahun seblumnya yang biasanya sudah ramai penumpang. Dirinya sendiri mengaku kemungkinannya tidak akan terjadi kenaikan tarif. "Kalau soal kenaikan tarif, sampai sekarang saya belum mendengar. Sepertinya juga sangat berat untuk menaikkan tarif. Sekarang saja yang seharusnya sudah ramai penumpang, masih seperti ini sepi," katanya.
Sumber : Radar Mojokerto