Wali Kota Ikut Berburu Jentik
  • Post by kota on 09 October 2006
blog-image


Gerakan Jumat Berseri dan PSN 60 Menit
Peran aktif Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono, secara langsung semakin dapat dilihat. Keinginan Kota Mojokerto terbebas dari ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD), membuatnya hampir tak pernah absen turun ke lokasi para juru pemantau jentik (Jumantik) melaksanakan tugasnya di lingkungan masing-masing. Kemarin, dirinya bahkan masuk ke rumah-rumah penduduk RW 3 Pekayon, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajurit Kulon, ikut berburu jentik.
Turunnya wali kota ternyata menjadi penyemangat tersendiri bagi para Jumantik. Mereka bersama-sama orang nomor satu di Kota Mojokerto tersebut memeriksa satu-per satu rumah di lingkungan itu. "Tak kurang dari sepuluh rumah langsung dimasuki wali kota bersama Jumantik. Diperiksa semua bagian yang dianggap rawan menjadi sarang jentik," ungkap drg Sri Mujiwati, Kasubdin Pemberantasan Penyakit (P2).
Wali kota menyatakan, gerakan tersebut harus tetap dipertahankan. Bahkan, untuk memupuk kesadaran masyarakat terhadap pentingnya terbebas jentik, program itu dijalankan secara baik. "Setiap Jumat, hari di mana program tersebut dilaksanakan, saya akan berusaha terjun ke lapangan. Saya ingin melihat dan memantau langsung pelaksanaan PSN. Ya, itu karena saya sangat menginginkan masyarakat Kota Mojokerto ini sehat, terbebas dari DBD," jelas Abdul Gani.
Masuk rumah atau gang-gang sempit pasti akan dilakukannya. Hal itu akan dilakukan secara bergiliran.
"Sekarang di daerah sini, selanjutnya di daerah lain. Itu terus dilakukan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga menyempatkan berdialog dengan masyarakat RW 3 lingkungan Pekayon. Salah satunya, dirinya sempat menyebut tentang pengerukan sungai yang melintas di perumahan penduduk tersebut. Dialog yang tempatnya memang tidak jauh dari lokasi pengerukan, membuat wali kota menyempatkan melihat langsung lokasi sungai yang sebelumnya sempat diusulkan warga dilakukan pengerukan. "Pengerukan itu pasti dilakukan. Itu kan sebagai tindak lanjut dari dialog sebelumnya," katanya. Dirinya meminta masyarakat tidak terlalu khawatir jika masuk musim penghujan.
Sebagaimana diketahui, sejak dilaksanakan Gerakan Jumat Berseri dan PSN 60 menit, terlihat hasilnya. Pada Agustus 2006 ini, tercatat hanya seorang warga Kota Mojokerto yang terserang DBD. Padahal, pada bulan yang sama tahun sebelumnya, 2005, jumlah penderita DBD mencapai 12 orang.
Sumber : Radar Mojokerto