Warga Minta Pengerukan
  • Post by kota on 04 October 2006
blog-image


Sungai Dangkal, Waswas Dekati Musim Penghujan
Warga lingkungan Pekayon, Kelurahan Kranggan, Kecamatan Prajuritkulon, Kota Mojokerto meminta pemkot segera melakukan pengerukan Sungai Sadar di lingkungan tersebut. Sebabnya, sungai yang melintas di tengah pemukiman yang menjadi tempat tinggalnya itu kondisinya sudah sangat dangkal. Bahkan, diperkirakan tidak akan mampu menampung tingginya debit air jika musim penghujan datang.
"Iya ya, kok pemkot belum juga melakukan pengerukan sungai itu? Padahal, kondisinya sudah sangat dangkal," kata Ahmad, warga setempat, kemarin.
Warga semakin waswas dengan kondisi tersebut, karena musim penghujan segera datang. "Biasanya jika tidak akhir bulan ini, November sampai Desember musim penghujan sudah datang. Sehingga, jika dibiarkan kondisinya seperti ini, kami warga di sini khawatir sungai itu tidak mampu menampung air," katanya.
Selain dangkal, di sepanjang sungai tersebut diketahui juga banyak ditumbuhi tanaman liar. Sehingga, keberadaannya juga berpeluang menghambat aliran sungai. "Karena itu, kami sangat mengharapkan pemerintah, dalam hal ini pemkot secepatnya melakukan pengerukan," katanya. Hal itu, menurutnya, jauh hari sebelumnya, telah disampaikan langsung kepada Wali Kota Mojokerto Abdul Gani Suhartono.
Sebagaimana diketahui, DPRD bersama eksekutif telah menyelesaikan pembahasan Raperda Perubahan Anggaran Keuangan (PAK). Di dalamnya, menurut Suhartono, seorang anggota Komisi II DPRD, memang tersedia anggaran untuk infrastruktur. Disepakati anggaran yang disiapkan untuk itu mencapai Rp 1,1 miliar. Hal itu meliputi, pengaspalan Jl Benteng Pancasila dan normalisasi saluran pengairan di sejumlah titik. "Kalau untuk sungai Sadar yang ada di lingkungan Pekayon, saya belum mengetahui kejelasannya," katanya.
Namun, yang pasti, dalam PAK juga menyebutkan dengan anggaran untuk pengerukan walet. Menurutnya, anggaran tersebut besarnya mencapai Rp 900 juta. "Saya belum tahu apakah sungai itu masuk di dalamnya," katanya. Meskipun demikian, terkait keberadaan sungai tersebut, dirinya mengaku sebelumnya sudah mendapat laporan dari warga.
Sumber : Radar Mojokerto