Jumantik Bakal Dijatah Bop
  • Post by kota on 18 September 2006
blog-image


Realisasi, Tunggu Pembahasan PAK
Untuk merangsang juru pemantau jentik (Jumantik, red) dalam melaksanakan tugasnya dalam pelaksanaan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 60 menit di Kota Mojokerto, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Kesehatan Kota Mojokerto diam-diam bakal memperhatikan para jumantik ini. Dinas Kesehatan Kota Mojokerto secara resmi telah mengusulkan anggaran untuk keperluan tersebut pada momentum Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD 2006 yang kini sedang dalam pembahasan.
Meski belum disahkan hasil pembahasan tersebut, namun pihak Dinkes mengaku optimis bisa direalisasikan. Namun, dalam anggarannya nanti, diistilahkan sebagai Biaya Operasional (BOP). Jika sudah waktunya, seluruh kader Jumantik yang menyebar di setiap RT dan RW akan mendapatkannya. "Nominal yang kami usulkan ya sesuai dengan jumlah kader Jumantik yang ada," ujar Kasubdin Pemberantasan Penyakit (P2) Dinkes Kota Mojokerto Sri Mujiwati, kemarin.
Sebenarnya usulan tersebut sudah lama. Dan, sebelumnya pula, pihaknya memang sudah lama mendengar adanya keluhan dari Jumantik terkait honor. "Setiap RT atau RW akan mendapat BOP masing-masing Rp 20 ribu yang rencananya akan diberikan setiap tiga bulan sekali," katanya.
Karena pembahasan PAK juga belum selesai, pihaknya belum dapat memastikan kapan mulai diterimakan. Namun, yang jelas sesuai usulan, seluruh kader Jumantik berjumlah 800 orang. "Ini kan usulannya pada PAK, sehingga hanya untuk enam bulan," ujarnya.
Terkait Jumantik sendiri, pihaknya telah merencanakan untuk melakukan penyegaran terhadap mereka. Seluruhnya akan dikumpulkan dan bersama-sama melakukan evaluasi serta sharring antara kelurahan yang ada. Menurut rencana, Jumantik akan mulai dikumpulkan tanggal 19 dan 20 September. "Diharapkan, dengan penyegaran ini, mereka bisa kembali bersemangat. Terlebih lagi dengan dilakukannya evaluasi," katanya.
Disadari, kerja mereka yang notabenenya langsung bersentuhan dengan masyarakat sangat mendukung terhadap terciptanya masyarakat yang bebas jentik. Karenanya, pihak Dinkes tetap berharap dalam menciptakan lingkungan yang bebas jentik, para Jumantik ini tetap semangat. "Masyarakatpun juga harus memiliki tanggungjawab terhadap kebersihan masing-masing. Baik di lingkungan rumah, ataupun lingkungan kelurahan," kata Mujiwati.
Sumber : Radar Mojokerto