Terapkan Full Day School
  • Post by kota on 02 August 2006
blog-image


MOJOKERTO- Terobosan selangkah lebih maju dilakukan SMAN 3 Kota Mojokerto. Sekolah dengan 600 siswa mulai kelas X, XI, XII ini menerapkan pola full day school dengan standar nasional.
Pada tahun ajaran ini, program tersebut resmi dicanangkan. Itu merupakan program akselerasi belajar dan pengayaan yang berorientasi pada pencapaian maksimal kompetensi belajar yang mengacu pada Ujian Nasional (UN) dan SPMB.
Sebagai prioritasnya adalah siswa kelas X dan XII. Pasalnya, terhadap kelas XII akan disediakan kelas intensif, yaitu program pemantapan penguasaan materi melalui kegiatan les tambahan dengan prioritas penguasaan materi UN dan SPMB. "Di SMAN 3 ini juga terdapat program yang mengarah pada pengorganisasian pelaksanaan peningkatan prestyasi non kurikuler. Misalnya, olimpiade, mosi, dan KIR bagi kelas X dan XI," ungkap Bambang Irianto, Waka Kurikulum SMAN 3 Kota Mojokerto ini.
Sedangkan, sebagai indikator keberhasilan program yang saat ini sedang getol dilaksanakan tersebut, menurutnya, peningkatan kwalitas ketaqwaan dan kepribadian siswa. Ini akan dapat dilihat dari nilai pendidikan agama dan PKn lebih dari 75. Selain itu, peningkatan kwalitas perolehan nilai Unas dengan nilai rata-rata tiga pelajaran lebih dari 80. Juga ada peningkatan daya siswa yang diterima di PTN. "60 persen dari siswa yang berminat melanjutkan studi diterima di PTN. Namun, termasuk indikator program full day school dan kelas intensif adalah peningkatan prestasi akademis. Misalnya olah raga dan seni. Juga non akademis lainnya, mengirimkan sedikitnya tiga wakilnya mengikuti olimpiade di tingkat provinsi, menjuarai beberapa cabang olah raga dan seni pada tingkat kota dan provinsi," terangnya.
Pihaknya menyadari, program yang telah disusun dan sudah ada indikatornya ini tidak akan mudah terlaksana dengan pencapaian maksimal, jika tidak dilengkapi dengan strategi pencapaian keberhasilannya. Karenanya, sejumlah strategi telah disusun sebagai sebuah keharusan. Antara lain, dengan mengoptimalkan proses KBM menjadi lebih bermutu. Penekanan tersebut, yaitu pada kualitas materi, teknik penyajian materi dan komunikasi imbal balik antara guru dan siswa. "Bisa terbangun interaksi antara guru dan siswa secara baik," baik ungkapnya yang saat itu bersama Humas SMAN 3, Zakaria.
Juga akan mengoptimalkan potensi yang dimiliki siswa. Caranya, mengarahkan siswa pada bakat dan minat akademis sejak dini dengan pembinaan classical dan individual. Salah satunya dilakukan dengan cara memberikan pengalaman kompetisi baik secara lokal, regional maupun klasikal. "Menjadi strategi kami termasuk mengoptimalkan bimbingan secara intensif dalam rangka membangun kepercayaan dan gairah belajar bagi siswa dengan kemampuan sedang sampai rendah. Termasuk pula, pemenuhan sarana dan prasarana guna penunjang keberhasilan belajar dan mengoptimalkan waktu jam istirahat, laboratorium, kelas berAC, ruang multi media dan radio sekolah," katanya.
Bahkan, rencananya juga akan mengundang guru tamu dari PTN. Sedangkan, terkait materi atau bahan pelajaran, adalah penyajian materi ajar yang mengacu pada kisi-kisi soal Unas dan SPMB. Pun materi yang dianggap esensial sebagai dasar penguasaan materi selanjutnya. Materi tersebut juga akan disusun secara sistematis dan disajikan secara efektif, efisien dengan metode variatif. "Akan dilaksanakan evaluasi yang terencan melalui pekan ulangan harian yang akan dilaksanakan sedikitnya tiga kali dalam satu semester. Ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama, soal pilihan ganda yang disusun tim dan dikoreksi sekolah secara komputerais. Kedua, soal uraian yang dikoreksi guru. Hasilnya akan dilaporkan kepada orang tua wali murid melalui website," ulasnya. (abi)
Sumber: Radar Mojokerto, 2 Agustus 2006