Desakan pembentukan fraksi baru di lingkungan DPRD Kota Mojokerto kembali mencuat. Sebagian anggota dewan yang telah mengajukan pembentukan fraksi baru mendesak pimpinan memberikan batas waktu pengajuan terhadap sebagian dewan (anggota Fraksi Gabungan).
"Mau menunggu apalagi? Seharusnya pembentukan fraksi baru kan bisa secepatnya dilakukan," kata Rahmad Sulfie, anggota dewan dari Partai Golkar.
Dirinya yang selama ini di dalam Fraksi Gabungan tersebut, mengaku telah lama mengajukan fraksi baru ke pimpinan. Partai Golkar dengan tiga kursi di DPRD Kota Mojokerto sesuai aturan yang baru bisa membentuk fraksi sendiri. Sehingga, keluar dari fraksi gabungan. "Kami telah lama mengajukan. Namun, karena masih menunggu pengajuan dari lainnya, pembentukannya belum juga dilakukan," katanya.
Sejauh ini masih dua fraksi baru yang telah memasukkan pengajuannya ke pimpinan dan belum juga bertambah. "Pimpinan seharusnya tegas menjatuhkan deadline terhadap fraksi baru yang belum mengajukannya. Sebab, ini sudah menjadi aturan. Mau tidak mau pembentukan fraksi baru harus dilakukan," katanya.
Sejauh ini diketahui memang hanya Fraksi Golkar dan Fraksi Persatuan Keadilan dan Sejahtera (FPKS) yang merupakan gabungan dari Partai Patriot Pancasila, PDS dan PKPI yang telah memasukkan pengajuan ke pimpinan dewan. Lainnya, sejauh ini belum terlihat bakal mengikutinya.
Pasalnya, diperkirakan selain fraksi PDIP dan fraksi Kebangkitan Bangsa yang sudah menjadi fraksi murni, diperkirakan dari fraksi gabungan saja, akan muncul empat fraksi baru. Sejauh ini yang telah pasti adalah Fraksi Golkar dan Fraksi PKS. Sedangkan Fraksi Partai Demokrat (FPD) yang memiliki tiga kursi di dewan, belum mengajukan. Yang tersisa dan belum diketahui secara jelas format yang diusung adalah PAN, PKS dan PPP.
Secara terpisah, Suhartono, seorang anggota dewan dari PKS mengaku hingga kemarin pihaknya memang belum memasukkan pengajuannya. Meskipun demikian, pihaknya masih mempersiapkannya. "Sudah ada persiapan, tinggal memasukkan saja," ungkap dia.
Sumber : Radar Mojokerto