Dibalik Kisah Bedah Rumah
  • Post by kota on 18 July 2006
blog-image


Program Bedah Rumah yang saat ini sedang berjalan sangat bermanfaat bagi yang menerimanya, tidak hanya itu kesempatan bekerja juga terbuka lewat program ini bagi mereka yang punya profesi sebagai tukang batu , kuli bangunan , serta meramaikan usaha dibidang konstruksi penjualan material bangunan.
Untuk melihat sejauh mana pelaksanaan Bedah Rumah yang ditangani oleh masyarakat ini , Palapa sengaja menemui salah seorang tim teknis (Komite Bedah Rumah)di lingkungan Gembongsari Kelurahan Balongsari.
Maâ??i yang ditunjuk sebagai Komite Bedah Rumah saat ditemui Palapa di lokasi bedah rumah milik Khoirul Anam yang terletak di RT 02/RW 03 Gembongsari menceritakan suka dukanya sebagai Komite Bedah Rumah . Ditunjuk sebagai salah satu Komite tentunya senang , karena dipercaya ikut terlibat langsung menangani program Pemkot Mojokerto yang sangat bermanfaat , tepat sasaran , dan bisa dirasakan secara individu oleh masyarakat yang membutuhkannya.
Namun di balik itu , kata Maâ??i , rasa was â?? was selalu berkecamuk di hati , pasalnya anggaran yang sudah ditentukan untuk bedah rumah sebesar Rp 5.000.000,- yang dipotong untuk BOP sebesar 10% itu harus cukup sesuai yang ditentukan oleh konsultan . â?? Tapi dalam kenyataan di lapangan Semuanya berubah dan anggaran membengkak. Contoh bahan bangunan lama dalam juklak harus dipakai lagi , tapi setelah diturunkan bahan tersebut Sudah tidak bisa dipakai lagi karena kropos , dan harus diganti yang baru . Untuk mengatasi hal â?? hal seperti itu saya rela tidak menerima BOP , dari Pada bangunan itu mangkrak. Mau minta swadaya pada pemilik rumah saya tidak berani." kata Maâ??i. Saya takut dianggap tidak menggunakan Seluruh anggaran bedah rumah ini. Mesti apa yang sudah dilakukan seperti itu dan hasilnya bisa dilihat, lanjut Maâ??i. Masih ada masyarakat yang Mengatakan kalau apa yang saya lakukan untuk bedah rumah ini katanya saya mencari nama.
Mengakhiri obrolannya dengan Palapa , Maâ??i berharap agar BOP untuk Komite tidak dijadikan satu dalam anggaran Bedah Rumah, karena ada anggapan dari masyarakat yang tidak tahu persis masalah program Bedah Rumah menganggap bahwa anggaran untuk Bedah Rumah yang sebesar Rp 5.000.000,- itu hanya digunakan sebesar Rp 4.500.000,-.
Sumber : Palapa/Admin KPDE